Sonora.ID - Kasus pembocoran data atau jual beli data memang menjadi kasus yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia, khususnya orang ternama.
Hal tersebutlah yang dialami oleh Denny Siregar, beberapa waktu yang lalu data pribadi Denny bocor dan disebar dalam sebuah akun Twitter.
Setelah diusut diketahui bahwa data tersebut disebar dalam bentuk foto, dan dalam foto tersebut tertulis bahwa data didapat dari Access Point Name atau APN Telkomsel.
Baca Juga: Penghinaan bagi Santri dan Pesantren, Denny Siregar Dilaporkan ke Polisi
Tak tinggal diam, Denny merasa dirugikan dengan adanya pembocoran data tersebut, maka ia langsung melaporkan Telkomsel dan menggugat privoder besar di Indonesia tersebut.
Hal ini terjadi pada tanggal 5 Juli 2020 yang lalu setelah dirinya sempat menjadi trending karena bersinggungan dengan kelompok agama tertentu.
Melalui akun Twitter pribadinya, Denny pun menuntut adanya penjelasan dari pihak Telkomsel terkait dengan adanya pembocoran data tersebut.
Baca Juga: Gara-gara Sering Dapat SMS Asing, Pengguna Duga Telkomsel Menjual Data
Setelah Telkomsel menerima aduan tersebut, pihaknya pun melakukan investigasi dan melapor pada pihak kepolisian.
Hasilnya, data ini berasal dari seorang karyawan outsourcing yang berprofesi sebagai Customer Service di Surabaya.
Meski demikian, Telkomsel menjamin data pelanggan lainnya tetap aman, namun atas kerugian yang diterimanya, Denny menuntut ganti rugi sebesar Rp 15 triliun kepada Telkomsel.
Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Kuota 25GB Untuk Tenaga Medis dan Relawan Covid-19 Seluruh Indonesia
Menanggapi gugatan tersebut, pihak Telkomsel yang diwakilkan oleh Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin menyatakan mereka menghormati gugatan tersebut.
“Kami menghormatinya,” ungkapnya.
Di sisi lain, pada akhir pekan ini tagar ‘boikot Telkomsel’ juga sempat mendudukin trending pada Twitter Indonesia.
Hal ini berawal dari kegelisahan masyarakat yang banyak mendapatkan SMS asing ke nomor Telkomselnya, SMS tersebut biasanya berisikan iklan.
Akibat banyaknya SMS asing tersebut, pelanggan merasa tidak nyaman yang menduga Telkomsel menjual data pelanggan kepada pihak yang bersangkutan.
Baca Juga: Pemprov DKI Jual Masker Rp300 Ribu per Kotak, Pengamat: Gubernurnya Makin Kaya