1. Batik Semarang
Popularitas batik semarang memang masih kalah dibandingkan kawasan lain di Jawa Tengah.
Hal ini disebabkan batik semarang sempat menghilang akibat penjajahan Jepang. Seperti pada umumnya kota pesisir utara Jawa Tengah, batik semarang juga dipengaruhi oleh budaya China.
Motif-motif flora dan fauna khas China peranakan seperti merak, ikan, kupu-kupu, ayam jago, bambu, cendrawasih, atau bangau, bisa ditemukan di sini.
Dalam pengembangannya, batik semarang juga memiliki motif khas seperti Gedung Lawang Sewu dan Tugu Muda yang menjadi landmark kota Semarang, dan pohon asem yang banyak ditemukan di Semarang.
Selain itu ada pula motif warak. Warak tak lain binatang yang menjadi simbol kota Semarang.
Binatang legenda ini melambangkan tiga ikon Semarang yang menyatukan tiga etnis, China, Jawa, dan Arab.
Bentuknya adalah binatang berkepala naga (simbol China), bertubuh bouraq atau kuda bersayap (Arab), dan berkaki kambing (Jawa).
Baca Juga: Ahok Lelang 19 Batik yang Digunakan Selama Jalani Sidang Kasus Penistaan Agama
2. Batik Pekalongan
Pekalongan telah menjadi kota batik yang terkenal sejak zaman penjajahan Belanda.
Batik Pekalongan merupakan batik yang digemari karena motifnya yang dinamis dan harganya yang relatif murah.
Batik ini biasanya berwarna cerah seperti merah, hijau, biru, oranye, dan kuning,
dengan tanaman sebagai motif yang mencolok. Salah satu motif asli batik Pekalongan adalah
Jilamprang yang menyerupai titik-titik yang dianggap sebagai motif geometris dan berkembang oleh pengerajin batik keturunan Arab.
Motif lainnya ialah Semen, yang mencerminkan batik Solo dan Yogya menggunakan garuda dan tumbuhan sebagai motifnya jika dilihat sekilas.
Baca Juga: Lion Air Group Sediakan Layanan Rapid Test Seharga Rp95 Ribu