Sempat Diklaim China, Berikut 6 Batik Tersohor dengan Segala Motifnya

14 Juli 2020 20:30 WIB
Ilustrasi membatik
Ilustrasi membatik ( Kompas.com)

Sonora.ID -  Media lokal Tiongkok , Xinhua, mengunggah sebuah video singkat yang menyebutkan bahwa batik tulis sebagai kerajinan tradisional asal Negeri Tirai Bambu.

Dalam video berdurasi 49 detik yang diunggah lewat akun Twitter @XHNews, Xinhua menuliskan bahwa batik merupakan kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China. S

ontak video Xinhua ini langsung memicu beragam reaksi dari para warganet.

Unggahan yang dibuat hari ini, Minggu (12/7/2020), ini pun mendapat ratusan komentar yang sebagian besar datang dari netizen Indonesia.

Padahal Batik sudah tercatat secara resmi dan diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia dari Indonesia pada 2 Oktober 2009 silam.

radisi batik di Nusantara sendiri dimulai sejak masa Kerajaan Majapahit. Hal itu dibuktikan oleh sejumlah arca batu dari zaman Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Batik Tiba-tiba Diklaim Kesenian Milik China, Warganet Murka

Konon, Arca Harihara, yang merefleksikan pendiri Majapahit, Raden Wijaya, mengenakan motif batik kawung.

Beberapa catatan juga menyebut bahwa perkembangan tradisi batik meluas seiring dengan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa.

Dalam perkembangannya ada berbagi macam jenis batik yang tersebar di Indonesia.

Motif yang beragam biasanya bergantung pada setiap daerah sesuai ciri khasnya. Setiap motif mengandung makna dari leluhur mereka.

Berikut motif batik khas beragam daerah di Indonesia :

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Lion Air Tawarkan Akses AirFi di Dalam Pesawat

1. Batik Semarang

Popularitas batik semarang memang masih kalah dibandingkan kawasan lain di Jawa Tengah.

Hal ini disebabkan batik semarang sempat menghilang akibat penjajahan Jepang. Seperti pada umumnya kota pesisir utara Jawa Tengah, batik semarang juga dipengaruhi oleh budaya China.

Motif-motif flora dan fauna khas China peranakan seperti merak, ikan, kupu-kupu, ayam jago, bambu, cendrawasih, atau bangau, bisa ditemukan di sini.

Dalam pengembangannya, batik semarang juga memiliki motif khas seperti Gedung Lawang Sewu dan Tugu Muda yang menjadi landmark kota Semarang, dan pohon asem yang banyak ditemukan di Semarang.

Selain itu ada pula motif warak. Warak tak lain binatang yang menjadi simbol kota Semarang.

Binatang legenda ini melambangkan tiga ikon Semarang yang menyatukan tiga etnis, China, Jawa, dan Arab.

Bentuknya adalah binatang berkepala naga (simbol China), bertubuh bouraq atau kuda bersayap (Arab), dan berkaki kambing (Jawa).

Baca Juga: Ahok Lelang 19 Batik yang Digunakan Selama Jalani Sidang Kasus Penistaan Agama

2. Batik Pekalongan

Pekalongan telah menjadi kota batik yang terkenal sejak zaman penjajahan Belanda.

Batik Pekalongan merupakan batik yang digemari karena motifnya yang dinamis dan harganya yang relatif murah.

Batik ini biasanya berwarna cerah seperti merah, hijau, biru, oranye, dan kuning,
dengan tanaman sebagai motif yang mencolok. Salah satu motif asli batik Pekalongan adalah

Jilamprang yang menyerupai titik-titik yang dianggap sebagai motif geometris dan berkembang oleh pengerajin batik keturunan Arab.

Motif lainnya ialah Semen, yang mencerminkan batik Solo dan Yogya menggunakan garuda dan tumbuhan sebagai motifnya jika dilihat sekilas.

Baca Juga: Lion Air Group Sediakan Layanan Rapid Test Seharga Rp95 Ribu

3.Batik Sidoarjo

Kerajinan yang khas di Sidoarjo yaitu Batik Tulis Sidoarjo.

Di sidoarjo terdapat kampung pengrajin batik yang bernama Kampoeng Batik Jetis.

Pengusaha dan pengerajin di kampung ini mengembangkan usaha dengan metode turun temurun. Batik Jetis ini diyakini sebagai warisan leluhur di Sidoarjo. 

Batik Jetis ini mulanya diajarkan oleh Mbah Mulyadi yang konon merupakan keturunan Raja Kediri yang lari ke Sidoarjo.

Bersama para pengawalnya, Mbah Mulyadi mengawali berdagang di "Pasar Kaget" yang kini dikenal dengan nama Pasar Jetis.

Baca Juga: Tak Sembarang, Ini Syarat yang Wajib Dibawa Penumpang Lion Air Group Selama Pandemi

4. Batik Cirebon

Motif Batik Cirebon yang paling terkenal adalah motif Mega Mendung. Berbentuk gumpalan-gumpalan awan putih yang mengumpul.

Motif ini dibuat oleh Pangeran Cakrabuana, yaitu salah satu cucu dari Sunan Gunung Jati.

Motif Mega Mendung juga pernah menjadi cover buku yang berjudul Batik Design karya Pepin Van Roojen dari Belanda.

Motif Mega Mendung juga bermakna kehidupan dunia atas,
atau bisa bermakna kebebasan.

Versi lain menyebutkan bahwa motif Mega Mendung diadaptasi dari hiasan keramik yang dibawa oleh Putri Ong Tien saat menikah dengan Sunan Gunung Jati pada abad ke-16.

Umumnya batik yang berasal dari keraton memiliki warna yang cederung gelap. Pemakaian warna seperti hitam, merah tua, coklat menjadi warna yang mendominasi.

Ciri ini yang kemudian membedakan batik Keraton dengan batik daerah pesisir.

Baca Juga: Geliat Pengrajin Batik Bandung di Tengah Pandemi Virus Corona

5.Batik Garut

Batik Garut lebih dikenal dengan nama Batik Garutan (dari kata Garut), pertama kali dikenalkan pada 1945 dan mencapai masa kejayaannya pada 1967-1985.

Batik Garutan ini memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan batik dari daerah lain.

atik Garutan menampilkan hiasan seperti bentuk datar, bentuk geometris diagonal runcing, bentuk kawung, bentuk belah ketupat, dan bentuk tumbuhan juga hewan.

Yang paling terkenal di antaranya adalah Rereng Peutey, Rereng Kembang Corong, Rereng Merak Ngibing, Rereng Cupat Manggu, Bilik, dan Sapu Jagat. Warna seperti biru langit, krem, atau putih gading sering menjadi pilihan para perajin batik khas Garut ini.

Baca Juga: Waw, Kaldera Toba Resmi Menyandang Status UNESCO Global Geopark

6.Batik Madura

Batik Madura tidak seperti batik yang monoton dan rumit, Batik Madura merupakan contoh utama dari batik pesisir yang kuat.

Batik Madura melukiskan obyek realistik seperti tumbuhan dan hewan dengan warna yang tersusun.

Batik ini di warnai dengan susunan warna yang cerah seperti merah, biru, atau hijau.

Hal ini dipengaruhi oleh lautan biru dan bukit kapur, begitu juga dengan bendera Majapahit.

Motifnya seringkali acak dan tidak simetris dibanding batik batik yang berasal dari Jawa Tengah.

Batik Madura memiliki empat pusat produksi batik di antaranya Bangkalan, Sampang, Pamakesan, dan Sumenep.

Baca Juga: Kebudayaan Malaysia Direbut Negara Tetangganya Sendiri, Apakah Karma?

PenulisIyeng Veda
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm