Sonora.ID - Setiap akhir tahun, masing-masing perusahaan atau lembaga menyiapkan target untuk perusahaan tersebut di tahun yang akan dimasukinya.
Namun, bisa jadi target dan perkiraan yang dibuat tidak persis dengan apa yang terjadi pada tahun tersebut.
Tak jarang, ternyata fakta dilapangan bisa lebih optimal dan melampaui perkiraan yang sudah dibentuk sebelumnya.
Hal ini yang terjadi, kemampuan produksi Lapangan Banyu Urip ternyata dapat ditingkatkan lebih dari perkiraan sebelumnya.
Baca Juga: Akibat Covid-19, SKK MIGAS Lakukan Penyesuaian Lifting Migas Nasional
Teori tersebut muncul setelah meningkatnya produksi menjadi 22 ribu BOPD pada awal tahun 2020 yang lalu, dan saat ini produksi masih terus diusahakan untuk ditingkatkan, bahkan hingga 235 ribu BOPD.
Target ini dikemukakan langsung oleh Plt Kadic Program dan Komunikasi SKK Migas, Susana Kurniasih.
“Kami sedang berkoordinasi dengan MCL agar peningkatan produksi sebesar 235 ribu bopd dapat direalisasi. Semoga usaha ini dapat dilakukan segera, mengingat semua izin yang dibutuhkan untuk melakukan peningkatan produksi sudah diperoleh,” ungkapnya.
Baca Juga: Proyek Lapangan Bukit Tua Phase-3 On Stream, Kapasitas Produksi Gas Nasional Bertambah 31,5 MMSCFD
Izin peningkatan produksi yang dimaksud Susana adalah ijin Amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta persetujuan layak operasi (PLO) instalasi EMCL untuk mendukung peningkatan produksi yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas.
Pencapaian target produksi migas tahun 2020 menjadi tantangan tersendiri, terutama dengan adanya pandemi Covid-19 serta kondisi low oil price.
Baca Juga: Ingin Terlibat dalam Blok Migas Sengkang, Bupati Wajo Minta Arahan Nurdin Abdullah
Banyak program yang sebelumnya sudah direncanakan oleh Kontraktor KKS, akhirnya harus disesuaikan karena pemberlakuan protokol Covid yang membatasi pergerakan barang dan manusia.
Hasilnya beberapa program seperti bor, workover, well service serta proyek yang terhambat, termasuk kegiatan operasional yang perlu penyesuaian dengan protokol yang diberlakukan pada masa pandemi ini.
“Di tengah tantangan yang dihadapi saat ini, EMCL merupakan salah satu KKKS yang pencapaian produksinya hingga semester I tahun 2020 memenuhi dan bahkan melebihi target APBN tahun 2020 yang telah ditetapkan untuk EMCL dengan menjaga level produksi optimal di 220 bopd. Namun demikian kami berusaha untuk memaksimalkan produksi dari wilayah kerja tersebut,” tambah Susana.
Baca Juga: Pertamina Berencana Hapus Premium, Pertalite, dan Solar karena Tak Ramah Lingkungan