Banjarmasin, Sonora.ID – Mangkraknya proses pembangunan jalan lingkar Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, menjadi sorotan DPRD Provinsi.
Pasalnya, sudah lebih dari 10 tahun sejak pembangunan, jalan sepanjang 5 kilometer itu belum juga rampung.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan yang membidangi masalah infrastruktur dan perhubungan, Sahrujani, mengungkapkan bahwa masalah tersebut terlihat saat pihaknya melakukan pantauan langsung ke daerah tersebut, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pemko Banjarmasin Siapkan Perwali Tindak Pelanggar Protokol Kesehatan
Ia mengaku heran dengan progres pembangunan jalan lingkar atau bypass yang tidak juga tuntas. Padahal secara letak, jalan tersebut cukup strategis sebagai jalur alternatif
"Padahal jalan lingkar Kota Amuntai yang menghubungkan Desa Bayur ke Desa Panangkalaan itu masuk Jaringan Jalan Prioritas (JJP)," ujarnya.
Politikus senior Partai Golkar itu juga menilai, jalan lingkar itu sudah seharusnya segera rampung agar dapat menjadi jalur alternatif di lintas trans Kalimantan untuk memecah kepadatan arus lalu lintas yang selama ini terfokus di pusat Kota Amuntai.
Baca Juga: Anggaran Terbatas , Nurdin Abdullah Pastikan Pembebasan Lahan Rampung
Mengingat, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Utara itu merupakan lintasan bagi pengendara dari dan menuju sejumlah daerah di pedalaman Kalimantan Tengah,m seperti Kabupaten Barito Timur, Barito Utara dan juga Murung Raya.
“Sudah sekitar sepuluh tahun keadaannya hanya tanah tak beraspal,” tuturnya lagi.
Sahrujani memperkirakan, anggaran untuk menyelesaikan pembangunan jalan hingga pengaspalan saat ini bisa mencapai belasan miliar Rupiah.
Baca Juga: Fraksi Rakyat Indonesia Kalsel Turun ke Jalan Tolak Omnibus Law
Padahal di awal pembangunan sekitar tahun 2009 lalu, anggaran diperkirakan hanya sekitar 10 miliar Rupiah yang sudah termasuk pengaspalan jalan.
Sebagai informasi, saat ini badan jalan Desa Bayur ke Desa Panangkalaan sudah ada sepanjang 2,4 kilometer dengan lebar 20 meter yang masuk JPP. Sehingga banyak masyarakat yang berharap agar jalan segera rampung agar lalu lintas dapat dibagi kepadatannya.
Baca Juga: Sumatera Utara Masih Matangkan Penerapan Kebijakan New Normal