Khususnya masyarakat yang berada di daerah-daerah bantaran sungai. Terutama yang padat pemukiman penduduk. Dengan demikian, kasus tersebut ini tidak terulang dan tidak lagi menimbulkan korban.
"Ibu Bupati (Indah Putri Indriani) mengatakan tahun 1982 awal itu juga pernah terjadi peristiwa seperti ini, hanya korbannya tidak sebanyak seperti ini," ungkapnya.
Doni menambahkan, peristiwa banjir bandang Masamba belum menjadi bencana nasional. Sebab pemerintah daerah masih berfungsi, kegiatan aktivitas masih berjalan dengan baik.
Baca Juga: Lancarkan Distribusi Logistik, Pemkab Luwu Utara Buka Akses Terisolir
"Sekarang kita lihat semuanya masih berjalan masih baik, Ibu Bupati aktif memberikan bantuan dan pengarahan pada masyarakat dan termasuk juga beliau sudah ingatkan ada masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol Kesehatan," ujarnya.
Hal senada disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Berdasarkan analisis sementara, Menteri Basuki melihat banyaknya pasir segar yang menutup Kota Masamba.
Dengan demikian, perkiraan penyebab bencana banjir bandang adalah adanya bendungan alam di hulu lalu terjadi longsor karena curah hujan yang tinggi mendekati 220 mm/hari.
Baca Juga: Update Banjir Bandang Masamba: 24 Orang Meninggal dan 69 Orang Hilang