Analisa BNPB Sebut Ada Pengelupasan Lereng Gunung di Luwu Utara

20 Juli 2020 11:50 WIB
Kondisi banjir bandang di Masamba, Luwu Utara
Kondisi banjir bandang di Masamba, Luwu Utara ( Dok. Pemprov Sulsel)

Masamba, Sonora.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan hasil pengamatannya usai meninjau lokasi Banjir Bandang di Masamba, Luwu Utara.

Ia menyebutkan dugaan atau analisa sementara penyebab banjir bandang antara lain karena tingginya curah hujan. Tercatat intesitas hujan di Masamba mencapai 250 sampai 300 mm dalam waktu yang sangat singkat.

Penyebab lainnya, Doni melihat bagian selatan dari Gunung Lero dan Gunung Maganrang yang mengarah ke Kota Masamba mengalami pengelupasan.

"Kalau itu sudah lama, biasanya pasti ada tutupan sebagian dengan tanaman perdu misalnya, atau tanaman rambat misalnya. Tetapi kita perhatikan jarak jauh itu belum ada tutupan artinya itu (pengelupasan) masih baru," jelas Doni.

Baca Juga: Tangani Banjir Bandang, Ini Tiga Prioritas Utama Kementerian PUPR

Akan tetapi, pihaknya tak mau terburu-buru menyimpulkan terkait pengelupasan gunung tersebut.

Oleh karena itu, lanjut Doni, tim BNPB yang sudah ditugaskan bersama tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta beberapa kementerian lembaga yang lain akan menganalisanya lebih lanjut.

"Sehingga mendapatkan kesimpulan nanti apa yang menjadi penyebab utama," tegasnya.

Di sisi lain, Doni menuturkan, kawasan pegunungan tersebut adalah jenis bebatuan yang relatif gampang longsor. Hal itu menjadi catatan agar seluruh pemeritah, baik kabupaten dan provinsi melakukan mitigasi.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Hunian Sementara Bagi Pengungsi Banjir Bandang

Khususnya masyarakat yang berada di daerah-daerah bantaran sungai. Terutama yang padat pemukiman penduduk. Dengan demikian, kasus tersebut ini tidak terulang dan tidak lagi menimbulkan korban.

"Ibu Bupati (Indah Putri Indriani) mengatakan tahun 1982 awal itu juga pernah terjadi peristiwa seperti ini, hanya korbannya tidak sebanyak seperti ini," ungkapnya.

Doni menambahkan, peristiwa banjir bandang Masamba belum menjadi bencana nasional. Sebab pemerintah daerah masih berfungsi, kegiatan aktivitas masih berjalan dengan baik.

Baca Juga: Lancarkan Distribusi Logistik, Pemkab Luwu Utara Buka Akses Terisolir

"Sekarang kita lihat semuanya masih berjalan masih baik, Ibu Bupati aktif memberikan bantuan dan pengarahan pada masyarakat dan termasuk juga beliau sudah ingatkan ada masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol Kesehatan," ujarnya.

Hal senada disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Berdasarkan analisis sementara, Menteri Basuki melihat banyaknya pasir segar yang menutup Kota Masamba.

Dengan demikian, perkiraan penyebab bencana banjir bandang adalah adanya bendungan alam di hulu lalu terjadi longsor karena curah hujan yang tinggi mendekati 220 mm/hari.

Baca Juga: Update Banjir Bandang Masamba: 24 Orang Meninggal dan 69 Orang Hilang

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm