Negara-negara maju yang ada di dunia pun tak menjamin mereka terbebas dari utang.
Menurutnya, berutang atau tidaknya suatu negara adalah pilihan yang perlu ditanggung konsekuensinya.
Bila penerimaan negara berkurang, sedangkan tak memilih berutang maka beberapa belanja pemerintah pun bisa tersendat.
"Itu pilihan kebijakan. Kalau enggak utang, berarti kita menunda kebutuhan infrastruktur. Masalah pendidikan, masalah kesehatan, mungkin tertunda. Jadi negara kita warganya banyak, tapi anak-anaknya bisa rentan," sebut Ani.
Baca Juga: Semua Negara Islam Berutang? Sri Mulyani: Mayoritas Miskin Banget
Sebelumnya diberitakan, Bank Indonesia menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 saja telah mencapai 404,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 5.868 triliun (Kurs Rp 15.000).
Utang itu termasuk dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 194,9 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 209,9 miliar dollar AS.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani: Soal Utang Kita Bisa Berdebat, tetapi Jangan Pakai Benci".