Bandung, Sonora.ID - Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang rencananya akan dilangsungkan pada Desember 2020, diharapkan dapat direncanakan secara matang.
Namun masih tingginya kasus penularan Covid-19 di Tanah Air membuat penyelenggaraan kontestasi politik di tingkat daerah itu dibayangi rasa kekhawatiran.
Terlebih, tidak sedikit masyarakat yang justru berharap agar penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 sebaiknya ditunda.
Baca Juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Denpasar Tembus 70,92 Persen
Terkait pilkada ini, tentunya segi pengamanan pun akan berbeda karena situasi pandemi Covid-19.
Dalam Webinar "Pengamanan Pilkada Serentak 9 Desember 2020" yang diselenggarakan oleh Indonesian Politic Research and Consulting (IPRC) di Bandung, Jumat (24/7/2020), dikemukakan bahwa pengamanan dalam pesta demokrasi lokal tetap berjalan produktif.
"Terkait pengamanan ini, temen-temen di kepolisian pastinya sudah memetakan indeks kerawanan untuk nantinya bisa mengantisipasi agar tidak terjadi kekacauan. Namun indeks ini juga harus sinkronkan terlebih dahulu dengan data dari Bawaslu," ucap Leo Agustino Ketua IPRC yang juga menjadi salah satu pembicara.
Baca Juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Denpasar Tembus 70,92 Persen
Sementara itu, Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (UNPAD) Prof. Muradi dalam paparannya menyebutkan, bahwa semua lini keamanan baik dari kepolisian, BIN, TNI itu memiliki tupoksi berdasarkan undang-undang, yaitu keamanan dan mengamankan.
"Mereka itu tugasnya keamanan dan mengamankan. Ya mereka harus fokus dengan itu. Jaga stamina, tetap sehat agar keamanan dalam menjaga dan mengawal pilkada itu akan berjalan lancar dan aman. Jadi ga usah ikut-ikutan repot menangani covid. Itu kan tugasnya Menteri Kesehatan dsn jajarannya. Jadi ya fokus aja. Apalagi 9 Desember itu serentak," ucap Prof. Muradi.
Saat ditanya apakah pilkada ini akan diundur pelaksanaannya, Prof Muradi menegaskan bahwa dirinya hingga hari ini tetap optimis bahwa pilkada akan berlangsung serentak pada Desember 2020.
"Saya optimis tetap berlangsung di Desember. Apalagi saat ini Bio Farma udah siap untuk uji klinis vaksinnya kan. Nah, jika diundur itu nantinya akan berefek kemana-mana, ya salah satunya ke penempatan anggaran," papar Muradi.
Baca Juga: BPS RI Apresiasi Pencapaian Sumsel dalam Sensus Penduduk Online 2020