Menurut Agus, hal ini dikarenakan masyarakat masih ragu dan belum yakin dengan keamanan kesehatan di bandar udara maupun di dalam pesawat.
Namun, pihaknya meyakinkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta telah memberlakukan protokol kesehatan, mulai dari protokol umum seperti wajib menggunakan masker, pengukuran suhu tubuh, jaga jarak, hingga melakukan inovasi terhadap fasilitas-fasilitas.
Seperti penerapan touchless di tempat parkir, lift, dan alat alat yang berpotensi disentuh banyak orang, kemudian secara rutin juga dilakukan proses disinfeksi atau sterilisasi.
Baca Juga: Lion Air Group akan Memulai Layanan Penumpang Domestik pada 10 Juni 2020
Lebih lanjut, menanggapi persoalan adanya antrean panjang di bandara, Agus memastikan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi kerumunan atau penumpukan antrean calon penumpang sehingga jaga jarak tetap dapat diterapkan.
“Kalaupun ada (penumpukan calon penumpang), proses saat penumpang itu masuk sebenarnya kan sudah di-screening, melalui thermal scanner. Kemudian mereka yang sudah sampai di dalam adalah posisi orang yang sudah memiliki indikatif sehat, sehat secara indikatif dengan rapid test tadi. Namun demikian kami tetap jaga ya physical distancing,” tambahnya.
Agus juga mengimbau bagi calon penumpang penerbangan domestik, khususnya yang belum memiliki hasil rapid test, untuk tiba di bandar udara minimal 3 jam sebelum keberangkatan, agar dapat melakukan test cepat Covid-19 terlebih dahulu.
Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Layani 3.750 Penumpang Sejak Dibuka pada 7 Mei 2020