Beliau juga mengungkapkan, walaupun begitu pelopor PAD tersebut bisa kembali terlaksana lebih lagi sejak terdapat kegiatan tapping box yang berada di rumah-rumah makan dan perhotelan yang sekarang ini sudah mulai berjalan lagi.
"Dropnya pendapatan itu semua karena pandemi, tadinya selain hotel dan rumah-rumah makan dari sektor wisata juga sempag tutup. Tapi sekarang sudah mulai berjalan lagi, tapping box juga sudah berjalan kembali," paparnya.
Mikael melanjutkan, beberapa waktu lalu sektor pendapatan memang sempat ikut lockdown.
Baca Juga: Pemeriksaa 'SIKM' Jakarta Akan Berlangsung Hingga 07 Juni 2020
"Makanya kemarin kita di bulan maret, april, mie, juni khusus dibulan itu memang agak kontraksi juga tapi mulai di bulan juli sudah mulai fokus kembali karena dari hasil rapat realitas dari sporter-sporter bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Kata Mikael, berkurangnya sumber pemasukan juga berpengaruh pada PAD yang diperoleh dari parkir.
Pengaruh tersebut dikarenakan yang bepergian ke pasar untuk berbelanja juga pun sempat menurun.
"Mudah-mudahan sekarang semua sudah pulih kembali. Jadi PAD kita bisa berjalan baik," ungkapnya.
Baca Juga: Belasan Pasangan Remaja Tertangkap Petugas Satpol PP di Kamar Kos di Lampung
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id, dengan judul 'PAD Lampura Sudah Mencapai 80 Persen per Juli 2020'.