Tertulis juga di dalam surat tersebut bahwa ada lebih dari 2000 sampel lendir yang belum dapat dilakukan pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
"Sampai saat ini, di BBLK Palembang, ada 2000 sampel lebih yang belum dapat dilakukan pemeriksaan," ungkap dr. Andi Yussianto, dalam keterangan resmi yang tertulis di surat tersebut, Jumat (24/7).
Andi Yussianto berharap, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Selatan dapat menyimpan sementara sampel lendir yang telah diambil.
Baca Juga: Royal Resort Residences Berencana Tawarkan Konsep Rumah Minimalis Namun Berkualitas
Sampel tadi, sambung dr. Andi Yussianto, dapat juga dikirim ke laboratorium pemeriksa lainnya dengan terlebih dahulu berkoordinasi ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan.
Menurut dr. Andi Yussianto, perkembangan selanjutnya akan diinformasikan segera.
"Perkembangan pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang akan kami informasikan segera," ujar dr. Andi Yussianto, dalam keterangan di surat resmi tersebut, Jumat (24/7).
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari salah seorang pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit RK Charitas Palembang, hari ini, Senin (27/7), dirinya tidak jadi mengikuti pemeriksaan swab PCR (polymerase chain reaction), dikarenakan belum tersedianya reagen untuk pemeriksaan Covid-19 di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
Baca Juga: Fenomena Anjal di Palembang, Timbulkan Keresahan di Masyarakat?