Palembang, Sonora.ID - Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 adalah pertumbuhan ekonomi suatu negara yang mengalami penurunan. Indonesia pun turut merasakan kondisi tersebut.
Menurut Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru, garda terdepan dalam ujian ketangguhan ekonomi di masa pandemi covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Ujian ketangguhan ekonomi kita, umkm akan kita jadikan garda terdepan,” ujar Herman Deru, saat memberikan sambutan di acara penyerahan Bantuan Penanggulangan Covid-19 Kementerian Perdagangan bertajuk Kemendag Peduli, Rabu (29/7/2020), di Griya Agung Palembang.
Baca Juga: Produksi APD dan Masker, Telkomsel Berdayakan UMKM Lewat Kolaborasi The NextDev
Herman Deru melihat, bila dibandingkan dengan krisis ekonomi tahun 1998, sudah banyak kemudahan yang diberikan di tengah pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.
Kemudahan tersebut, lanjut Herman Deru, berupa teknologi informasi.
Menurut Herman Deru, kalau kondisi saat ini tidak dibantu dengan teknologi informasi, bisa jadi ekonomi Indonesia sama parahnya dengan krisis ekonomi tahun 1998.
“Kan kita physical distancing? Untung ada IT. Ada online shop,” ungkap mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 2 periode tersebut.
Herman Deru menilai, teknologi informasi membantu agar kemudahan tadi tetap berjalan.
“Maka, irisannya kita bedakan, proses dan produk. Di mana-mana tempat, saya selalu mengingatkan tentang belanja sebanyak-banyaknya, dengan sasaran yang jelas” ujar orang nomor satu di provinsi Sumatera Selatan tersebut.
Membantu umkm, sambung Herman Deru, tidak cukup dengan modal saja. Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk membantu umkm.
Menurut Herman Deru, untuk mendistribusikan kredit usaha rakyat (kur) di wilayah provinsi Sumatera Selatan, pemerintah daerah telah membentuk satuan tugas kredit usaha rakyat (satgas kur).
Berdasarkan data di lapangan, lanjut Herman Deru, baru 35 persen dari total kuota kredit usaha rakyat (kur) yang telah terdistribusi.
Baca Juga: 4 Kategori Debitur UMKM Yang Bakal Dapat Relaksasi Penangguhan Pokok Pinjaman dari Bank DKI
“Dan kuota empat setengah triliun, lebih kurang kur kita pada tahun 2020 ini, pantauan terakhir kita baru 35 persen, lebih kurang yang tersalurkan,” ungkap gubernur yang dilantik pada tahun 2018 tersebut.
Herman Deru memperkirakan, belum tersalurkannya kredit usaha rakyat (kur) tadi, disebabkan oleh kemantapan ekonomi yang masih ada.
“Jadi, mereka tidak perlu suntikan dana. Cuma, tentu kita butuh tahu di lapangan,” ujarnya, dalam video yang diunggah akun instagram @humasprovsumsel.
Menurut Herman Deru, mencari tahu soal kondisi yang terjadi di lapangan adalah tugas dari satuan tugas kredit usaha rakyat (satgas kur).