Palembang, Sonora.ID - Pada sebuah perlombaan menang atau kalah adalah hal yang biasa terjadi.
Tapi, hampir dipastikan, selalu saja ada komentar negatif tentang penilaian juri dalam perlombaan tersebut.
Hal ini juga terjadi pada Lomba Konten Kreatif yang diselenggarakan oleh Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Dalam akun instagram resmi milik Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, @gugas.relawan, sebagian peserta lomba memberikan komentar negatif dan mempertanyakan penilaian juri.
Bahkan, tidak sedikit komentar yang menuduh bahwa pemenang lomba tersebut ada hubungan kedekatan dengan juri utama.
Baca Juga: Warga Palembang Raih Juara Pertama di Ajang Lomba Cipta Lagu Tingkat Nasional
Menanggapi soal dugaan kecurangan dalam proses penjurian, juara pertama Lomba Karya Cipta Lagu, F.X. Abdullah Soleh menegaskan, dirinya tidak memiliki kaitan apapun dengan juri utama.
“Aku klarifikasi nih. Gak ada hubungan apa-apa sama juri utamanya. Di situkan disebutin juri utamanya Addie MS. Nah, sama sekali gak ada hubungan apa-apa. Misalnya pernah kontakan, atau ada kong kalikong, apa segala macam,” ujar Dull, sapaan akrab F.X. Abdullah Soleh, saat diwawancarai Radio Sonora FM Palembang melalui sambungan telpon, Rabu (29/7) malam.
Menurut Dull, lomba yang diikutinya tersebut merupakan lomba cipta lagu, dan bukan lomba nyanyi. Artinya, penilaian yang diberikan juri bukan tentang vokal penyanyinya.
“Jadi, bukan bagus-bagusan suara, tapi dari lirik sama nada aja,” ungkap warga Kecamatan Kemuning Kota Palembang tersebut.
Baca Juga: BPPW Sumsel Butuh Dukungan Pemkot Palembang dalam Penanganan Kawasan Kumuh
Dikatakan Dull, penggunaan autotune di lomba cipta lagu merupakan hal lumrah yang dilakukan oleh musisi.
“Masak iya ngasih suara kita yang pas-pasan. Paling ngga, juri tahulah, nada yang mau kita ambil ini nada apa. Jadi, biar tepat aja. Bukan masalah mau ngakalin kayak gitu,” ujar pria yang berprofesi sebagai guru kesenian di SMP Xaverius 1 Kamboja tersebut.
Sebagai juara pertama, Dull diganjar dengan hadiah uang pembinaan sebesar 20 juta rupiah.
Dull menilai, hadiah yang didapatkan dari perlombaan tersebut sudah di atas rata-rata.
“Karena kan suka juga ikut-ikut lomba bikin lagu gitu. Kalau untuk apresiasinya segitu, sudah okelah. Sudah cukuplah untuk masa pandemi ini,” ungkapnya.
Menurut Dull, di masa pandemi ini, waktu untuk berkreasi dan berkarya jadi lebih banyak.
Baca Juga: Atlet Menembak Di Palembang Ditangkap Polisi, Lantaran Membawa 920 Peluru Tanpa Izin
Sebagai contoh, lanjut Dull, guru tidak lagi memberikan pengajaran di sekolah di tengah pandemi Covid-19.
“Terutama, kayak saya yang guru kan, gak ngajar di sekolah. Ngajarnya dari rumah lewat google, lewat aplikasi. Jadi, waktunya memang lebih panjang buat kosongnya,” ujarnya.
Dull memanfaatkan waktu luang tersebut dengan menciptakan lagu, menjalani kegiatan yang lain, dan berkumpul sama keluarga.
“Yang pasti, harusnya lebih enak untuk berkarya. Manfaatin waktu yang sudah ada,” pungkasnya.