"Kami sudah menyampaikan keluhan-keluhan kami pada pegelola tentang kenaikan pembayaran listik dan air tapi alasan pengelola tidak ada solusi. Pihak pengelola perampok. Tahun 2019 lalu tagihan listrik hanya kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu, tapi sejak pergantian pengelola Rusunawa, nilai tagihan terus melonjak dan bulan lalu tagihan listrik saya jadi Rp 700 ribu lebih. Padahal pemakaian dirasa sama dan tidak ada tambahan peralatan listrik. Termasuk balik nama yang mencapai Rp 3 juta," kata Kasman salah satu penghuni Rusunawa yang ikut aksi.
Sementara itu, Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin yang sempat berada di Balaikota Makassar enggan menemui massa aksi.
Dia meninggalkan kantor Balaikota Makassar melalui jalur rahasia. Tepatnya, di pintu kantor bagian perlengkapan yang mengarah langsung di gerbang belakang Balaikota.
Staf yang ditemui mengaku, ada agenda pertemuan yang akan dihadiri Pj Walikota yang berlangsung di rumah jabatan, Jl Penghibur.
"Jangan dulu yah (wawancara),"ujarnya
Baca Juga: Uang Saku Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kalsel Terancam Dipangkas