“Oke gakpapa ganjil genap. Tapi orang mau menggunakan angkutan umum itu gimana caranya? Apa lagi di masa pandemi ini? Kita sudah tidak bisa bicara KRL, enggak mungkin lah KRL ditingkatkan di masa pandemi ini ya,” jelas Djoko.
Pihaknya menyatakan bahwa saat ini KRL hanya beroperasi 40 persen dari total sebelum pandemi ini terjadi, sehingga penumpukkan pun tak mungkin terhindari.
Djoko juga menyatakan bahwa keliru apa bila ganjil genap ini digunakan untuk memaksa orang bekerja dari rumah.
Baca Juga: Pemprov DKI Putuskan Ganjil Genap Akan Berlaku Mulai 3 Agustus 2020
“Instrumennya keliru kalau mengatakan ganjil genap diharapkan bekerja di rumah, tapi kalau mengalihkan itu bisa,” tegasnya.
Melihat perjalanan yang tinggi tersebut, Djoko menggarisbawahi bahwa yang menjadi hal penting adalah untuk menjaga kebersihan di dalam angkutan umum.
Buktinya, KRL bisa menjadi andalan dan kesukaan banyak orang karena bisa menjaga kebersihan di dalamnya.
“Yang penting angkutan umum yang ada di era sekarang ini adalah angkutan umum yang dijamin higenisnya, jadi menciptakan angkutan umum yang higenis,” sambung Djoko berharap.
Baca Juga: Besok Senin Ganjil Genap di Jakarta Mulai Diterapkan, Simak Aturan dan Ruas Jalan yang Belaku