Sonora.ID - Pada masa pandemi saat ini, DKI Jakarta memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi, namun di sisi lain, DKI Jakarta memberlakukan kembali aturan ganjil genap.
Tujuannya adalah untuk meminimalisir perjalanan baik dari luar atau di dalam DKI Jakarta sendiri, agar penyebaran virus pun bisa diminimalisir.
Namun, kenyataannya sudah banyak karyawan yang harus bekerja di kantor, sehingga perjalanan dari luar DKI dan di dalam DKI pun sudah terbilang tinggi.
Baca Juga: Dirlantas: Meski Ganjil Genap Berlaku Hari Ini, Tapi Sanksi Tilang Berlaku Mulai 6 Agustus 2020
Dengan pemberlakuan kembali aturan ganjil genap ini, masyarakat dipaksa untuk menggunakan angkutan umum, sehingga jumlah tampungan angkutan umum pun meningkat signifikan.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menyatakan bahwa pihaknya melihat pemberlakuan ganjil genap sebelum pandemi pun sudah tidak efektif.
Ditambah lagi pada saat pandemi, masyarakat berpikir dua kali untuk memutuskan naik angkutan umum.
Baca Juga: Kembali Diterapkan, Pelanggar Ganjil Genap Masih Ditoleransi Hingga Hari ...
“Oke gakpapa ganjil genap. Tapi orang mau menggunakan angkutan umum itu gimana caranya? Apa lagi di masa pandemi ini? Kita sudah tidak bisa bicara KRL, enggak mungkin lah KRL ditingkatkan di masa pandemi ini ya,” jelas Djoko.
Pihaknya menyatakan bahwa saat ini KRL hanya beroperasi 40 persen dari total sebelum pandemi ini terjadi, sehingga penumpukkan pun tak mungkin terhindari.
Djoko juga menyatakan bahwa keliru apa bila ganjil genap ini digunakan untuk memaksa orang bekerja dari rumah.
Baca Juga: Pemprov DKI Putuskan Ganjil Genap Akan Berlaku Mulai 3 Agustus 2020
“Instrumennya keliru kalau mengatakan ganjil genap diharapkan bekerja di rumah, tapi kalau mengalihkan itu bisa,” tegasnya.
Melihat perjalanan yang tinggi tersebut, Djoko menggarisbawahi bahwa yang menjadi hal penting adalah untuk menjaga kebersihan di dalam angkutan umum.
Buktinya, KRL bisa menjadi andalan dan kesukaan banyak orang karena bisa menjaga kebersihan di dalamnya.
“Yang penting angkutan umum yang ada di era sekarang ini adalah angkutan umum yang dijamin higenisnya, jadi menciptakan angkutan umum yang higenis,” sambung Djoko berharap.
Baca Juga: Besok Senin Ganjil Genap di Jakarta Mulai Diterapkan, Simak Aturan dan Ruas Jalan yang Belaku