Mengingat Partai Demokrat dan PKB sama-sama memiliki modal 5 kursi, yang artinya jika ditotal ada 10 kursi untuk mengusung sang petahana.
“Tetap menunggu PKS dan Gerindra serta beberapa parpol lain untuk bergabung. Tapi sudah tidak bisa mengusulkan calon wakil lagi. Kita menawarkan nama Ibnu Sina-Arifin Noor,” ujarnya.
Lantas, apa alasan Ibnu memilih Arifin menjadi pendampingnya untuk mempertahankan kursi Wali Kota di periode kedua?
Selain karena Arifin Noor yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR itu sebentar lagi akan purnatugas, yang bersangkutan rupanya juga dinilai memiliki tekad untuk menuntaskan program pembangunan Banjarmasin.
Baca Juga: Lama Bungkam, Ibnu Sina Akhirnya 'Pamerkan' Dukungan dari AHY
Meskipun sebenarnya, mantan Kepala Dinas Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kalsel tersebut memiliki pengalaman kurang mengenakkan di kancah politik.
Di mana sebelumnya Arifin pernah gagal berlaga di dua Pilkada, yakni Kabupaten Tabalong di tahun 2013 dan Hulu Sungai Selatan (HSS) pada 2008 silam.
“Pak Arifin ada keinginan juga. Beliau juga sudah dapat restu dari ibunda dan niatnya ingin membantu saya saat itu,” tutup Ibnu.