BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen

5 Agustus 2020 15:35 WIB
Kepala BPS, Suhariyanto
Kepala BPS, Suhariyanto ( Sonora FM Jakarta)

Sonora.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II tahun 2020 berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB).

Kepala BPS, Suhariyanto Mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II Tahun 2020 dan dibandingan dengan Kuartal II tahun 2019 mengalami kontraksi yakni minus 5,23 persen.

Sementara jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, Kuartal II ini juga mengalami kontraksi sebesar minus 4,19 persen.

Suhariyanto menjelaskan, pada Kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami tekanan, namun masih tumbuh positif yakni 2,97 persen.

Namun, akibat adanya pandemi Covid-19, pada Kuartal ke II perekonomian Indonesia mengalami tekanan yang sangat dalam.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air Minus 5,32 Persen Pada Kuartal II-2020

Menurutnya, dari 17 sektro usaha, terdapat enam sektor yang tumbuh namun melambat dan satu sektor mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu sektor informasi dan komunikasi.

Sektor tersebut tumbuh sangat pesat dengan positif 10,88 persen.

Suhariyanto melihat, pertumbuhan sektor infromasi dan komunikasi ini dikarenakan selama pandemi terjadi peningkatan pengguna data internet.

Peningkatan pelanggan penyedia jasa internet dan televisi berbayar pun meledak.
 ahkan ada juga peningkatan belanja iklan televisi dan media digital.

Baca Juga: April-Juni 2020, BPS Catat Tidak Ada Kunjungan Wisman ke Sulsel

Sektor ini menjadi sektor yang satu-satunya berhasil tumbuh positif dan meningkat di tengah pandemi.

"Sekali lagi perekonomian Indonesia pada triwulan ke 2 tahun 2020 secara yoy dibandingkan dengan triwulan ke 2 tahun 2019, mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen. Kalau dibandingkan dengan triwulan 1 thn 2020, QtoQ maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua ini juga mengalami kontraksi minus 4,19 persen. Sementara kumulatifnya semester 1 2020 terhadap semester 1 2019, mengalami kontraksi 1,26 persen," ucapnya.

Baca Juga: Sulsel Alami Deflasi 0,40 Persen Pada Juli 2020, BPS Sulsel Paparkan ini Penyebabnya

Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan, lapangan usaha yang mengalami tekanan paling dalam pada Kuartal II tahun 2020 ini adalah sektor transportasi dan pergudangan yakni sebesar 30,84 peser year on year (yoy).

Kemudian, dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengerluaran mengalami kontraksi atau tekanan.

Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 5,51 persen, konsumsi LNPRT minus 7,76 persen, konsumsi pemerintah minus 6,90 persen, investasi minus 8,61 persen, ekspor minus 11,66 persen dan impor minus 16,96 persen.

Baca Juga: Kunjungan Turis Asing via Bandara Soetta Naik 130 Persen per Juni 2020

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm