Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji akhirnya menunda pemberlakuan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji telah mewacanakan untuk membuka sekolah dan menggelar belajar tatap muka untuk siswa SMA/SMK di Kalimantan Barat.
Menurut rencana awal, sekolah tatap muka akan berlangsung mulai bulan Agustus khusus untuk siswa di kelas akhir pada jenjang pendidikannya.
Namun awal pekan ini, Sutarmidji memutuskan menunda wacana tersebut. Keputusan tersebut diambil berdasarkan koordinasi dengan satgas covid-19, karena dari hasil tes ditemukan tiga orang guru terkonfirmasi covid-19 setelah melakukan swab test di sejumlah sekolah di Pontianak.
Baca Juga: Gubernur Kalbar Serahkan Sapi Kurban Bantuan Presiden RI kepada Kabupaten Mempawah
Selain tiga orang guru, satgas covid-19 juga menemukan satu orang petugas laboratorium sekolah yang terkonfirmasi positif. Berdasarkan hasil pemeriksaan, empat kasus baru dari klaster pendidikan ini merupakan kasus tanpa gejala.
Pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota sedianya telah melakukan sejumlah upaya untuk kembali menggelar sekolah tatap muka.
Sebagai persiapan, ribuan siswa pun menjalani rapid test, sementara guru dan staf sekolah menjalani tes swab.
"Kemarin kita mau coba disekolah itu, ternyata disekolah-sekolah yang mau kita coba itu ada yang positif covid-19. Bukan reaktif karena Swab PCR, itu sudah 95% akurat hasilnya," ujar Sutarmidji.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini,dirinya akan melakukan pertemuan kepada guru guna evaluasi.
"Kita masih evaluasi, makanya nanti ada pertemuan sama guru lagi. Saya ingin jelaskan apa langkah-langkah yang harus dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Adaptasi Dalam Pandemi, Pemkot Surabaya Gelar Simulasi PBM di Sekolah
Selain itu ia perintahkan agar tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk menggelar belajar tatap muka ini. Yang terpenting bagi dirinya keselamatan murid yang ada disekolah tersebut.
Sutarmidji menegaskan daerah yang boleh menggelar belajar tatap muka adalah daerah zona hijau. Sedangkan daerah zona kuning, zona oranye tidak boleh apalagi zona merah.
Pemerintah Provinsi Kalbar juga memastikan akan terus menggelar tes dan menerapkan protokol kesehatan sebelum menggelar sekolah tatap muka, sehingga siswa dan guru di lingkungan sekolah benar-benar aman dari paparan virus.