"Saya suka repot, kan tiap pagi itu dagang. Udah dagang, ngerjain anak tugas. Belum yang abangnya, adiknya. Jadi repot semua," ujar Anita, orangtua murid.
"Kalau saya sih kesulitannya pulsa ya. Kita juga kan kekurangan sehari-harinya," ucap Pia, orangtua murid.
"Menurut saya sih kurang maksimal ( belajar online). Meski pendidikan penting, tapi kesehatan jauh lebih penting," ujar Andriani, seorang guru yang juga orangtua.
Melihat banyaknya keluhan dari masyarakat, sebagai pemandu, Najwa Shihab pun merangkum keluhan itu dan meminta tanggapan ‘Mas Menteri’.
"Kalau saya suruh melihat berbagai keluhan orangtua, siswa, guru, mungkin bisa setumpuk gini mas Menteri," timpal Najwa Shihab.
"Begitu banyak keluhan atas pemeblajaran jarak jauh ini, bagaiman mas Menteri?" tanya Najwa Shihab.
Baca Juga: NU dan Muhammadiyah Nyatakan Tidak Akan Pernah Kembali, Kecuali Nadiem Makarim Lakukan Hal Ini
Nadiem mengaku merasa bersimpati dan empati kepada mereka.
"Ya ini situasi yang sangat menantang. Semua keluhan itu kami terima. Saya sangat bersimpati dan berempati kepada orangtua, murid dan guru serta kepala sekolah," ujar Nadiem Makarim.
Dia mengakui jika sebenarnya kebijakan belajar online dari rumah ini sebenarnya ia tak harapkan.
Baca Juga: Terkait POP, Mendikbud Nadiem Makarim Meminta Maaf Pada NU, Muhammadiyah, dan PGRI