Namun sayangnya, warga Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarbaru, harus menelan pil pahit dengan meninggalnya salah seorang putra daerah terbaik, sehari setelah kondisinya dikabarkan memburuk.
“Allah lebih sayang kepada pak Nadjmi. Lebih sayang dibanding saya dan warga Banjarbaru,” terang Jaya lagi.
Sebelum dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada 28 Juli lalu, Ia mengaku sempat menerima pesan khusus dari Nadjmi. Yaitu terkait pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan dalam kondisi apapun.
“Pian jangan sampai garing (sakit). Jaga kesehatan pian dan laksanakan protokol kesehatan,” jelas Jaya sambil mengingat pesan tersebut.
Baca Juga: Teman dan Kolega yang Baik, Begini Sosok Nadjmi di Mata Ibnu Sina
Oleh karenanya, Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Banjarbaru, agar selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Amun pian bujur-bujur sayang lawan sidin, laksanakan protokol kesehatan,” tegas Jaya.
Mewakili pihak keluarga, dirinya juga berharap semua lapisan masyarakat dengan lapang dada memberikan maaf kepada Nadjmi Adhani, jika selama hidupnya berbuat kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
“Sebagai manusia kita tidak sempurna. Ulun mohon maaf dan ridha pian-pian semua,” pungkasnya.
Baca Juga: Sempat Membaik, Kondisi Nadjmi Adhani Naik Turun Sebelum Meninggal