Banjarmasin, Sonora.ID – Pandemi CoVID-19 turut dirasakan dampaknya oleh petani bunga di Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Hasil panen mereka yang biasa diolah menjadi berbagai kebutuhan, seperti rangkaian bunga untuk keperluan pernikahan dan prosesi adat, menjadi lesu karena turunnya harga jual bunga akibat lemahnya ekonomi dan daya beli masyarakat.
Hal itu menjadi salah satu alasan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan untuk mengunjungi langsung Kampung Bunga di desa tersebut, guna melihat Sentra Pengembangan Florikultura yang masih jarang dipublikasikan, Senin (10/8/2020) pagi.
Baca Juga: Petani Ikan di Kotabaru Berhasil Panen Bawal Bintang Hasil Budi Daya
Dikomandoi oleh Kadispersip Kalimantan Selatan, Nurliani Dardie, kunjungan ke Kampung Bunga tetap menerapkan protokol kesehatan oleh rombongan yang terdiri dari sekitar 20 pegawai instansi tersebut.
“Ini salah satu wujud perpustakaan berbasis inklusi sosial yang mengedepankan kesejahteraan masyarakat melalui literasi,” tutur Bunda Nunung, sapaan akrabnya.
Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan untuk menguatkan peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas SDM, sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung pada peningkatkan kreatifitas masyarakat, serta memangkas kesenjangan akses informasi.
Ia mengaku senang ketika berada di tengah kebun bunga melati dan mawar, yang memang menjadi komoditas utama di Kampung Bunga, yang berada di bawah binaan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar.
Tak hanya menikmati keindahan Kampung Bunga, rombongan dari Dispersip Kalimantan Selatan juga memborong produk olahan berbahan bunga dari petani setempat.
Baca Juga: Harga Cabai Anjlok, Petani di Sumatera Utara Merugi Hingga 50 Persen
Mulai dari hand sanitizer aroma bunga mawar, melati dan kenanga, hingga air mawar sebagai penyegar muka dan campuran kosmetik.
Bunda Nunung juga mengungkapkan kekaguman dan kebanggaannya dengan produk yang dihasilkan oleh petani bunga untuk menyikapi turunnya harga bunga saat pandemi seperti saat ini.
“Sudah saatnya implementasi perpustakaan berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat, bukan hanya sebuah semboyan,” pungkasnya.