Namun, peraturan ini tidak akan berlaku untuk para perempuan yang terlahir dari kalangan atas.
Para wanita kalangan atas diberikan kebebasan pajak payudara dan diperbolehkan mengenakan pakaian untuk menutupi payudaranya.
Pajak payudara menyebabkan ketidakpuasan dalam masyarakat India hingga mencapai puncaknya pada tahun 1859, ketika dua perempuan kelas rendah ditelanjangi oleh pejabat Travancore karena mengenakan pakaian mereka.
Setelah itu, kedua perempuan itu digantung di pohon di depan semua orang sebagai peringatan, sebagai pelajaran bagi yang lain untuk berani melawan aturan.
Baca Juga: Wacana Ganjil Genap 24 Jam, Begini langkah Dishub DKI Jakarta
Seorang perempuan pemberani bernama Nangeli membuat keputusan untuk mengakhiri ketidakadilan ini, untuk selamanya.
Nangeli dari kelas Ezhava di Kerala termasuk korban pajak yang mengerikan ini.
Oleh karena itu, ketika seorang petugas datang ke rumah Nangeli untuk mengambil uang, alih-alih memberikan uang kepada mereka, ia memotong dadanya sendiri dengan sabit, meletakkannya di atas daun pisang dan menyerahkannya kepada pemungut pajak.
Baca Juga: Rekening Penerima BLT Rp 600 Ribu Didaftarkan HRD ke BPJS Ketenagakerjaan
Karena dia kehilangan begitu banyak darah, Nangeli meninggal dunia hari itu juga. Suaminya sangat putus asa sehingga dia juga mengikuti istrinya di pemakaman.