Mark Harvey-Sutton selaku Kepala Eksekutif ALEC mengatakan gambar-gambar itu ‘menyedihkan’ karena menunjukan sapi Australia yang diikat dengan tali.
Kemudian, lehernya dipotong tanpa dipingsankan atau dikejutkan dengan listrik sebelum dilakukan penyembelihan.
“Dalam situasi ini, tampaknya itu dilakukan mungkin oleh orang yang tidak berpengalaman, tetapi tentunya di luar kendali normal yang ada di Indonesia,” katanya.
Menurutnya beberapa video dan sejumlah foto yang tersebar, diambil pada 30 Juli 2020 dan 5 Agustus 2020, menunjukan 10 sapi di fasilitas tersebut.
Dirinya mengatakan, para ekportir harus segera mengambil tindakan dan mengidentifikasi sapi tersebut.
Baca Juga: Pengamat Ini Sebut Jokowi Seharusnya Pergi ke Wuhan Bukan ke Australia
Namun, adanya pencabutan tanda pada telinga sapi membuat upaya pelacakan menjadi terhambat.
"Saya tidak bisa memaafkannya, tetapi sistem ESCAS sudah berkerja dengan baik, karena kami memiliki sistem yang luas di Indonesia di mana kesejahteraan hewan terjamin," kata Mark Harvey.
Juru DAWE juga mengatakan seluruh pelaku ekspor sapi hidup ke Indonesia telah dihubungi untuk menulusuri informasi lebih lanjut.
"Tidak pantas untuk mengomentari masalah ini saat penyelidikan sedang berlangsung," kata juru bicara itu.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Media Australia Soroti Penyembelihan Sapi di Aceh, Sebut Pemotongan Hewan ‘Tidak Manusiawi’