Ia mengatakan, mereka yang di-swab adalah orang yang dalam status suspek dan probable, dengan melibatkan 26 Puskesmas di kota ini.
Tak hanya itu, laboratorium kesehatan di depan kantor Dinkes Banjarmasin juga turut digunakan untuk tempat swab.
“Jadi tidak terpaku pada satu titik, tapi dibagi ke Puskesmas. Itu teknis yang kita lakukan,” ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin , Ibnu Sina, mengatakan tidak semua orang bisa serta merta dilakukan swab.
Baca Juga: Tekan Perkembangan Covid-19, Sekretariat DPRD Kalsel Lakukan Uji Swab Masif
"Tidak boleh sembarangan. Kecuali memang tenaga medis dan juga tenaga yang melayani pelayanan publik," jelasnya.
Untuk itulah Ibnu hanya mengusulkan sekitar 443 saja untuk dilakukan swab dan menjadi prioritas.
"Prioritas kita 443 saja. Tapi tenaga medis kan juga memang dianjurkan termasuk yang melakukan pelayanan publik serta yang kontak erat, nah mungkin itu bisa. Tapi tentunya bertahap juga," pungkasnya.
Baca Juga: Diberi Jatah 1.000 Lebih Spesimen, Pemko Hanya Usulkan 433