Menurut Fitri, pengalaman wisuda seseorang mungkin dirasakan hanya satu kali dalam hidupnya. Tapi, dengan situasi pandemi yang membahayakan seperti ini, dikhawatirkan akan membuat korban bertambah.
"Karena, di sini pun, bisa dilihat, banyak orang tua, banyak anak-anak. Bahkan, anak-anak aja tidak pakai masker," ujarnya.
Apalagi, sambung Fitri, kasus positif Covid-19 di Kota Palembang sudah bertambah banyak.
Kekhawatiran yang muncul adalah, acara tatap muka semacam ini, dapat menambah jumlah penderita Covid-19.
Baca Juga: Ajak Dian Sastro dan Nicolas Saputra, Najwa Shihab Gelar
"Takutnya, malah akan semakin bertambah, dan kita gak bisa yang akhir tahunnya bisa senang-senang, malah semakin parah. Takutnya, jadinya seperti itu," ungkapnya.
Di tengah pandemi covid-19, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang tetap menggelar acara wisuda secara tatap muka.
Dalam selebaran digital yang diunggah oleh akun instagram @stihpada_official tertulis Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan, yaitu wisudawan dan wisudawati tidak diizinkan untuk membawa pendamping, wajib memakai masker dan sarung tangan.
Prosesi wisuda kali ini dipimpin oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang, Dr. Hj. Jauriah, S.H., M.M., M.H.
Baca Juga: Lahir pada Saat Krismon hingga Wisuda Online, ‘Anak 98’ jadi Trending