Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah cukup lama ditunggu, Alat Reverse Transcription - Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang dipesan Pemko Banjarmasin akhirnya tiba.
Alat penguji lendir tersebut saat ini ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Kabar ini tentunya bisa membuat Pemko sedikit bernafas lega, di tengah kurva Covid-19 yang masih tinggi, bahkan berada di zona merah.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan RT-PCR Nasional, Bio Farma Optimalkan Kapasitas Produksi
“Banjarmasin sudah punya alat PCR yang tiba Rabu, (12/08) lalu. Saat ini kita sedang melakukan perakitan alat itu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi, kepada SMART FM.
Selanjutnya, pada pekan depan bakal dilaksanakan pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengoperasikan alat tersebut, yang ditargetkan 3-5 hari ke depan.
Ia menyampaikan SDM yang diusulkan oleh RSUD Sultan Suriansyah sekitar 10 tenaga kesehatan.
Baca Juga: Mobil PCR Resmi Beroperasi, Layani Swab Keliling Hingga Tes Virus
“Kita lakukan bertahap dengan 5 tenaga kesehatan dulu dan sambil bertahan kita penuhi lagi yang diperlukan mereka,” imbuhnya.
Dengan begitu, Machli lantas mengklaim bahwa bulan Agustus ini, perangkat yang dibeli sekitar Rp 2,5 miliar tersebut dioperasionalkan di Banjarmasin.
Lantas seberapa banyak kemampuan alat itu menguji sampel swab dalam satu hari ?
Ia mengklaim, bahwa RT PCR bisa menguji sampai 150 spesimen dalam sehari, yang tentunya mempercepat diagnosa warga yang menjalani uji swab.
Baca Juga: Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado Gelar Tes PCR untuk Karyawan
“Real time, artinya hari ini kita periksa, paling lambat besok sudah diumumkan. Jadi tidak pakai lama,” pungkasnya.
Meski begitu, kata Machli tak menutup kemungkinan sampel lendir dari masyarakat dialih pemeriksaannya ke RSUD Anshari Saleh.
“Kalau pesertanya banyak sekali, kita perlu bantuan disana,” tuturnya.
Baca Juga: Akhirnya, PAN Melabuhkan Dukungan pada Ananda dalam Pilwali 2020