“Ayo ngangguy masker malle tak sakek. Gik bennyak se sakek. Bennyak se la sedho, jek tambe pole (Ayo pakai masker supaya tidak sakit. Masih banyak yang sakit. Banyak juga yang sudah meninggal, tolong jangan ditambah lagi,” kata Risma dengan Bahasa Maduranya.
Tak jarang ketika Wali Kota memasuki gang-gang kecil, ada warga dan anak-anak yang langsung lari karena tidak menggunakan masker.
Risma pun meminta mereka untuk tidak lari karena akan diberi masker. Permintaan itu pun lagi-lagi menggunakan Bahasa Madura.
“Jek buru, e berri’ e masker (jangan kabur, ini mau kita kasih masker),” ujarnya.
Baca Juga: Kesembuhan Meningkat, Lima Kelurahan Surabaya Nol Kasus Covid-19
Sesekali ia pun memperkenalkan dirinya Wali Kota Surabaya dan meminta bantuan warga Kota Surabaya untuk tertib menggunakan masker, supaya tidak bertambah lagi yang dirawat pemkot di rumah sakit.
“Saya Risma, Wali Kota Surabaya. Tolong bantu saya, gunakan masker supaya tidak sakit. Kalau sakit, nanti susah semuanya, bukan hanya keluarga panjenengan, tapi juga kami di pemkot, tolong jangan ditambah lagi yang dirawat di rumah sakit,” tegasnya.
Menurutnya, sosialisasi semacam ini penting untuk terus dilakukan supaya warga Kota Surabaya bisa care dan sadar bahwa pandemi ini belum selesai. Karenanya, ia meminta warga untuk selalu hati-hati dan selalu mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Baca Juga: Penyiapan Sistem Drainase, Risma Perbanyak Pengerukan Saluran