Dihubungi terpisah lewat ponselnya, Damis Sutendi, pengemudi ambulans Puskesmas Leles yang membawa ambulans yang diceritakan oleh Muhammad Fauzi dalam akun Facebook-nya, membenarkan cerita yang disampaikan Fauzi.
Damis mengaku, saat itu dirinya memang tengah membawa pasien gawat darurat, yaitu seorang anak berusia sekitar enam tahun yang kondisinya koma setelah mengalami pendarahan di kepala karena terjatuh.
Makanya, anak itu langsung dirujuk ke RSUD dr Slamet, Garut, oleh petugas Puskesmas Leles. "Sejak keluar Puskesmas memang sudah dikawal oleh relawan yang biasa mengawal," katanya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Persentase PAD Banjarmasin Tertinggi se-Indonesia
Menurut Damin, insiden dengan mobil Kijang yang tidak memberi jalan terjadi di kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi.
Mobil Kijang tersebut malah terus tancap gas meski relawan yang mengawal telah memintanya untuk memberi jalan untuk ambulans.
"Dia malah di depan terus walau relawan yang mengawal pakai motor sudah minta jalan," katanya.
Menurut Damis, mobil Kijang tersebut akhirnya memberikan jalan di kawasan Tarogong setelah relawan memepet kendaraan tersebut hingga ke pinggir jalan.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-75, Google Turut Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia
Akibat ulah pengemudi tersebut, menurut Damis, setidaknya dia kehilangan waktu lima menit untuk sampai ke RSUD dr Slamet, Garut.
"Biasanya cuma 10 menit sampai ke RSU, kemarin mah sampai lebih dari 15 menit," katanya.
Damis mengakui, pasien yang dibawanya memang akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa menit di RSUD dr Slamet, Garut.
Makanya, Damis sangat menyesali aksi pengguna jalan yang tidak memberi jalan untuk ambulans yang membawa pasien darurat.
"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," katanya.
Baca Juga: Ramai, Uang Baru Rp 75 Ribu Dianggap sebagai Tanda Redenominasi?