Sonora.ID - Sejak awal tahun 2020, rencana redenominasi kembali diungkapkan oleh Menteri Keuangan, namun hal tersebut masih belum diketahui kelanjutannya hingga saat ini.

Berbagai respon pun diberikan oleh masyarakat, ada yang merasa hal tersebut hanya untuk penyederhanaan transaksi, namun ada juga yang tidak setuju dengan adanya redenominasi.

Setelah sudah tidak pernah terdengar lagi, redenominasi kembali digadang-gadang beberapa hari terakhir ini, khususnya setelah Bank Indonesia merilis uang kertas pecahan Rp 75 ribu yang baru.

Baca Juga: Heboh Uang Baru Rp 75 Ribu dari BI, Begini Cara Mendapatkannya

Perilisan uang ini dilakukan dalam rangka ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, masyarakat pun langsung memberikan banyak komentar terkait dengan perilisan dan desain uang kertas baru tersebut.

Salah satunya adalah banyak masyarakat khususnya warganet yang menyoroti penulsan angka 0 pada uang tersebut, yang dicetak lebih kecil dari pada angka 75.

Banyak warganet yang berasumsi bahwa kecilnya angka 0 tersebut menunjukkan bahwa uang baru tersebut adanya sinyal diberlakukannya redenominasi di Indonesia.

Baca Juga: Redenominasi Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, Sri Mulyani: untuk Efisiensi Perekonomian

Karena diketahui bahwa redenominasi adalah penghilangan ribuan pada angka uang rupiah, misal Rp 100.000 menjadi Rp 100, namun tanpa menurunkan nilai dari uang tersebut.

Mendengar isu dan komentar tersebut dari warganet, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar.

“Enggak kok,” ungkapnya.

Baca Juga: Geram, Jokowi Pertanyakan Anggaran Kesehatan Baru Cair 1,53 Persen

Sebelumnya, Menkeu sendiri sudah menjelaskan tujuan dari redenominasi uang rupiah tersebut, yaitu untuk menyederhanakan penulisan dan efisiensi dalam perhitungan akuntansi keuangan.

Namun, sejauh ini, masih banyak masyarakat yang menilai bahwa redenominasi ini juga menurunkan nilai dari rupiah tersebut.

Hingga saat ini, rencana redenominasi sudah masuk dalam Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Harga Rupiah sebagai salah satu fokus perhatian pada periode 2020-2024.

Baca Juga: Apa Itu Redenominasi Rupiah yang Direncanakan Oleh Sri Mulyani? Apa Manfaatnya?