Di mana waktu itu, banyak orang membutuhkan hiburan murah yang bisa mengalihkan mereka dari kenyataan yang sulit. Hingga akhirnya, pada 1930-an peminat bioskop kian menanjak.
Momen ‘great depression’ ini dimanfaatkan penjual popcorn dengan menggelar lapak dagangan di depan teater. Mereka pun menawarkan makanan ini dengan harga yang murah.
Popcorn semakin populer pada saat Perang Dunia II berlangsung. Saat itu pasokan gula yang diperoleh dari Filipina diberikan ke seluruh tentara yang bertugas di luar negeri.
Hal ini menurunkan produksi permen dan soda yang pada saat itu adalah makanan ringan paling populer di Amerika Serikat.
Baca Juga: Siapa Sangka, Ternyata Kanker Serviks Bisa Sembuh Cuma dengan Hindari Makan-makanan ini
Tetapi, seperti alur sebuah percintaan, hubungan popcorn dan bioskop juga tidak selalu berjalan mulus. Rintangan lain muncul saat televisi mulai ramai digunakan dan membuat pengunjung bioskop jadi berkurang.
Hingga pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, popcorn bisa kembali tenar. Makanan ini tidak hanya identik di bioskop-bioskop Amerika saja, tetapi juga di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Jadi, popcorn kesukaanmu yang rasa apa, nih?