Untuk pertama kalinya, popcorn dikenal secara luas pada sekitar pertengahan 1800-an.
Saat itu, popcorn banyak dijual pedagang kaki lima yang ada di pameran-pameran atau karnaval.
Pada masa itu, tidak ada yang terpikir untuk membawa popcorn ke bioskop karena pada zaman dulu film yang diputar masih berupa film bisu, orang-orang pun menghindari membawa makanan yang bisa menimbulkan suara agar tidak mengganggu penonton yang lain.
Baca Juga: 9 Makanan yang Memicu Proses Penuaan Dini, Yuk Hindari Mulai Sekarang
Selain itu, popcorn dulunya dikenal sebagai makanan yang murah. Sedangkan, penonton di bioskop adalah orang-orang kalangan menengah ke atas yang berpendidikan tinggi. Hal ini bisa membuat mereka kemungkinan malu jika ketahuan membawa popcorn.
Belum lagi jika akhirnya popcorn yang dibawa mengotori lantai bioskop. Karena, menurut Andres Smith, penulis buku Popped Culture: A Social History of Popcorn, dulunya bioskop dihiasi dengan karpet dan permadani yang cantik.
Namun, memasuki tahun 1927, film mulai hadirkan dalam format audio-visual, sehingga bioskop mulai menyasar kalangan menengah ke bawah. Pada tahun 1929, dunia sempat dilanda krisis ekonomi yang populer dengan sebutan ‘great depression’.