Suka Duka Perjalanan Popcorn, Cemilan 'Wajib' Saat di Bioskop

21 Agustus 2020 18:10 WIB
Popcorn.
Popcorn. ( freepik.com)

 

Banjarmasin, Sonora.ID - Hadir dalam berbagai varian rasa, berondong jagung atau yang lebih sering kita sebut popcorn adalah makanan ringan berbahan dasar jagung.

Cemilan ini biasanya dijumpai dan menjadi teman nonton paling pas saat menyaksikan film di bioskop.

Proses pengolahan popcorn menggunakan suatu alat yang mengubah biji-biji jagung menjadi gumpalan keriting berwarna putih yang empuk dan renyah.

Baca Juga: Ingin Liburan Aman Saat Pandemi, Cine-drive in di Semarang Jawabannya

Menu yang satu ini hampir tidak pernah absen dari daftar yang disediakan saat kita ke bioskop.

Tapi siapa sangka, bahwa makanan ini justru sempat ditolak pihak teater karena dianggap sebagai makanan murah.

Bisa dikatakan, perjalanan popcorn yang berliku dan unik ini, akhirnya bisa diterima dan melekat pada kebiasaan nonton film di bioskop.

Untuk pertama kalinya, popcorn dikenal secara luas pada sekitar pertengahan 1800-an.

Saat itu, popcorn banyak dijual pedagang kaki lima yang ada di pameran-pameran atau karnaval.

Pada masa itu, tidak ada yang terpikir untuk membawa popcorn ke bioskop karena pada zaman dulu film yang diputar masih berupa film bisu, orang-orang pun menghindari membawa makanan yang bisa menimbulkan suara agar tidak mengganggu penonton yang lain.

Baca Juga: 9 Makanan yang Memicu Proses Penuaan Dini, Yuk Hindari Mulai Sekarang

Selain itu, popcorn dulunya dikenal sebagai makanan yang murah. Sedangkan, penonton di bioskop adalah orang-orang kalangan menengah ke atas yang berpendidikan tinggi. Hal ini bisa membuat mereka kemungkinan malu jika ketahuan membawa popcorn.

Belum lagi jika akhirnya popcorn yang dibawa mengotori lantai bioskop. Karena, menurut Andres Smith, penulis buku Popped Culture: A Social History of Popcorn, dulunya bioskop dihiasi dengan karpet dan permadani yang cantik.

Namun, memasuki tahun 1927, film mulai hadirkan dalam format audio-visual, sehingga bioskop mulai menyasar kalangan menengah ke bawah. Pada tahun 1929, dunia sempat dilanda krisis ekonomi yang populer dengan sebutan ‘great depression’.

Di mana waktu itu, banyak orang membutuhkan hiburan murah yang bisa mengalihkan mereka dari kenyataan yang sulit. Hingga akhirnya, pada 1930-an peminat bioskop kian menanjak.

Momen ‘great depression’ ini dimanfaatkan penjual popcorn dengan menggelar lapak dagangan di depan teater. Mereka pun menawarkan makanan ini dengan harga yang murah.

Popcorn semakin populer pada saat Perang Dunia II berlangsung. Saat itu pasokan gula yang diperoleh dari Filipina diberikan ke seluruh tentara yang bertugas di luar negeri.

Hal ini menurunkan produksi permen dan soda yang pada saat itu adalah makanan ringan paling populer di Amerika Serikat.

Baca Juga: Siapa Sangka, Ternyata Kanker Serviks Bisa Sembuh Cuma dengan Hindari Makan-makanan ini

Tetapi, seperti alur sebuah percintaan, hubungan popcorn dan bioskop juga tidak selalu berjalan mulus. Rintangan lain muncul saat televisi mulai ramai digunakan dan membuat pengunjung bioskop jadi berkurang.

Hingga pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, popcorn bisa kembali tenar. Makanan ini tidak hanya identik di bioskop-bioskop Amerika saja, tetapi juga di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Jadi, popcorn kesukaanmu yang rasa apa, nih?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm