Kemudian Kampung Melayu merupakan permukiman masyarakat Melayu yang berkembang sebelum keberadaan benteng VOC pertama yang dibangun pada akhir abad ke-17 yakni Benteng de Viifhoek.
Sedangkan Kampung Pecinan yang terbentuk sebelum Oudestad, kala itu menjadi pusat permukiman orang-orang Tionghoa setelah terjadi Geger Pecinan pada 14 Juni hingga 13 November 1741 di Semarang.
Kampung Pecinan dibentuk sebagai upaya pembangunan system pertahanan dan perlindungan terhadap kepentingan VOC.
Baca Juga: Bangunan Cagar Budaya yang Dialihfungsikan Jadi Kantor Ojk Regional 3 Jateng Roboh
Oudestad sendiri merupakan tempat tinggal orang Eropa atau biasa disebut Europeschebuurt.
Situs ini meliputi jaringan jalan raya, rel kereta api, pelabuhan termasuk Menara pengawas, mercusuar, kantor syahbandar, anjungan penumpang dan pabean.
Pada Oudestad juga terdapat gedung pemerintahan, perkantoran dagang, keuangan, pabrik, bengkel dan pergudangan skala besar.
Keempat situs inilah yang menjadi awal mula atau cikal bakal perkembangan Kota Semarang akibat kedatangan para pedagang asing dari Arab, Melayu, Tiongkok hingga Belanda.
Baca Juga: Kota Lama Semarang, Diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO