"Saya jadi termotivasi untuk maju. Saya pun meminta kepada panitia untuk meminta persyaratan. Setelah itu saya lengkapi berkas dan daftar," kata Ahmad.
Ia mengaku bahwa isu SARA sangat terasa sebelum pemilihan berlangsung. Namun, isu tersebut berhasil dipatahkan oleh komunitas doa dan pastor paroki.
Kepada umatnya, pastor selalu mengatakan bahwa agama bukan hambatan bagi seseorang untuk menjadi pemimpin. Pastor juga mengatakan, seorang pemimpin dinilai dari karakternya, bukan latar belakang agamanya.
Baca Juga: Hagia Sophia Jadi Klaster Penyebaran Virus Corona, 500 Jemaah Positif