"Biasanya warga patungan beli air dengan tetangga sepekarangn. Air yang dibeli cukup untuk memenuhi kebutuhannya beberapa hari. Tergantung pemakaian tiap hari," ungkap I Wayan Potag, Kamis (20/8/2020) siang.
Mantan Perbekel Ban ini menambahkan, seandainya warga menggelar acara otomatis kebutuhan yang digunakan makin banyak.
Sedangkan warga yang tidak mampu membeli air terpaksa menumpang di tetangga, atau menunggu bantuan dari Dinas Sosial, PDAM, & BPBD Kabupaten Karangasem.
"Sekarang warga di Desa Ban membutuhkan bantuan air bersih. Warga di Ban jumlahnya belasan ribu jiwa, hampir sebagian membutuhkan bantuan air bersih,"imbuh Potag, warga asal Banjar Dinas Panek, Desa Ban.
Pihaknya berharap ada bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Karangasem.
Baca Juga: Bupati Buleleng Berencana Jadikan Lovina Sebagai Kecamatan Baru di Buleleng
Informasi dilapangan, warga di Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem juga sudah mulai membeli air dikarenakan pasokan air dirumah dan sumbernya sudah mulai habis.
Diantaranya warga asal Banjar Tanah Barak, Seraya Timur. Warga yang membeli yakni di bagian bawah.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, membenarkan jika beberapa desa di Kabupaten Karangasem sudah kesulitan air.
Hingga kemarin belum ada permohonan bantuan air ke BPBD Karangasem. Biasanya musim kemarau terjadi dari Bulan Juli sampai Desember.
"Tahun ini kita tak ada anggaran untuk pendistribusian air bersih setelah direalokasi ke penanganan COVID. Hampir 80 persen anggaran dialokasikan ke penangganan COVID," jelas IB Ketut Arimbawa, mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perhubungan dan Damkar Karangasem.
Baca Juga: Kemnaker Gelar Rapid Test Gratis untuk Memastikan Pekerja Pariwisata di Bali Terbebas Covid-19