Banjarmasin, Sonora.ID - Proyek gedung dua milik Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kota Banjarmasin di Jl. Simpang Tirta Dharma, membawa dampak bagi permukiman warga sekitar.
Bagaimana tidak, proyek senilai Rp 5,5 M itu menimbulkan retakan sejumlah bangunan rumah warga, yang bermukim di Palm View Residence, yang tepat berada di samping kantor Bakeuda.
Berdasarkan pantauan di lapangan, rata-rata kerusakan yang dialami warga berupa retak pada dinding bangunan.
Baca Juga: Wacana Hibah Lahan SAMSAT Langsung Ditindaklanjuti Bakeuda Kalsel
Seperti yang dituturkan Kusuma, salah seorang pemilik rumah, yang mengaku sempat merasakan getaran yang cukup keras pada Sabtu (22/08) malam, akibat penanaman tiang pancang proyek pembangunan gedung tersebut.
Kemudian dirinya bersama warga lain beramai-ramai mendatangi lokasi proyek, hingga akhirnya aktivitas pembangunan dihentikan.
"Setelah kami datangi baru tidak ada lagi aktivitas malam hari. Kami mengharapkan ada perbaikan dari pihak yang bertanggung jawab," ungkapnya kepada SMART FM Banjarmasin, Senin (24/08).
Baca Juga: Bakeuda Kalimantan Selatan Akui Penurunan Pajak Kendaraan Bermotor
Sementara itu, saat meninjau lokasi permukiman warga, Manager Teknik PT. Pelita Andika Ambar Lestari, Edy, mengaku pihaknya selaku pelaksana proyek pembangunan gedung telah melakukan pendataan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak.
Setidaknya tercatat ada 5 buah rumah warga yang dindingnya mengalami retak, akibat getaran yang dihasilkan dari penanaman tiang pancang.
"Setelah kami pantau rata- rata retak rambut saja, tidak ada retak konstruksi," beber Edy.
Edy menjamin akan bertanggung jawab atas kerusakan rumah warga dan akan diperbaiki dalam dua minggu kebdepan.
Baca Juga: Gubernur Koster dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tinjau Lokasi, Bali Akan Punya Jalan Tol Baru
"Setelah ini akan kita rapatkan dulu dengan Dinas PUPR dan kita perbaiki tanpa menunggu proyek gedung selesai," tambahnya lagi.
Di kesempatan berbeda, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Agus Suyatno, menganggap masalah seperti sudah biasa terjadi dan pasti ada dampak bagi warga sekitar.
Menurutnya ada dua permintaan yang disampaikan warga. Yaitu tidak ada aktivitas pada malam hari lagi dan memperbaiki kerusakan rumah.
"Permintaan pertama sudah kita turuti, sudah tidak ada lembur. Yang kedua juga akan kita turuti. Kami memfasilitasi kontraktor yang memperbaiki," ucapnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Mulai Gelar Senam Pernafasan Bagi Mantan Pasien Covid-19