Menurut Herman Deru, di tengah kondisi pandemi covid-19 yang penuh dengan ketidakpastian, seluruh pihak harus bergotong royong.
“Tidaklah mampu pemerintah sendiri untuk mengendalikan ini. Baik saat pandemi, maupun dampak dari pandeminya,” ungkap gubernur yang mulai menjabat sebagai kepala daerah Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2018 lalu.
Pada kesempatan itu, Herman Deru turut memberikan beberapa contoh tentang permasalahan pendidikan yang muncul di tengah pandemi covid-19.
“Kita sekarang, harus study from home pada zona-zona merah, misalnya. Ini kan dibutuhkan gadgetnya, sinyalnya bagaimana, juga kuotanya yang paling penting,” ujar orang nomor satu di Provinsi Sumatera Selatan tersebut.
Baca Juga: Ditemui Gubernur Sumsel, Sriwijaya Corruption Watch Laporkan Temuan Aktivitas Penambangan Ilegal
Tidak hanya soal gadget, sinyal, dan kuota, sambung Herman Deru, metode pengajarannya tentu memerlukan pelatihan yang harus diselenggarakan.
“Agar guru juga menyampaikan ini dapat diterima oleh siswa,” ungkap mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dua periode tersebut.
Menurut Herman Deru, ekspresi guru yang tidak terlihat nyata di layar monitor, menjadi sebuah masalah bagi siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan belajar mengajar secara dalam jaringan (daring).
“Maka harus punya metode. Nanti dibuat saja training of trainers (tot) bagi gurunya, agar bisa mentraining teman-temannya juga,” ujarnya.