“Pandemi Covid-19 membawa dampak sangat signifikan bagi Pertamina, dengan penurunan demand, depresiasi repiah, dan juga crude prie yang berfluktuasi sangat tajam, membuat keuangan kita sangat terdampak,” ungkapnya menjelaskan.
Ketika dijabarkan memang Indonesia memberlakukan PSBB yang menyebabkan perjalanan masyarakat menjadi sangat berkurang.
Hal ini pun menjadi tujuan pemerintah untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah sehingga meminimalisir penyebaran virus.
Baca Juga: Najwa Shihab Ingin Calonkan Diri Jadi Presiden, Ahok: Arab Bisa Dong
Fajriyah pun menyatakan bahwa penurunan konsumsi BBM secara nasional terjadi hingga Juni 2020 yang lalu, turun 13 persen dibandingkan dengan semester I tahun 2019.
Bahkan, pada masa PSBB di berbagai kota besar terjadi penurunan demand hingga 50 bahkan 60 persen.
Meski demikian, pihaknya menyatakan bahwa Pertamina masih optimis adanya pergerakan yang positif hingga akhir tahun nanti.
“Mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat,” ungkapnya positif.
Baca Juga: Pertamina MOR II Kejar Target Pembangunan BBM Satu Harga