Sonora.ID -Pagi ini masyarakat dihebohkan dengan berita yang menyatakan bahwa PT Pertamia (Persero) dinyatakan merugi pada 6 bulan pertama di tahun 2020 ini.
Semester I tahun 2020 ini, Pertamina mencatatkan rugi bersih sebesar lebih dari USD 767,92 juta atau lebih dari Rp 11 triliun.
Kerugian ini pun dikaitkan dengan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Baca Juga: Digusur pada Era Ahok, Ketua PDIP DPRD: Kampung Akuarium Melanggar Perda
Pasalnya, Ahok baru menjabat pada awal tahun 2020 ini dan kerugian Pertamina pun terjadi pada semester I tahun ini.
Namun, menanggapi banyaknya isu di media sosial, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan bahwa memang separuh tahun ini, Pertamina menghadapi tiga tantangan.
Tiga tantangan inilah yang bisa jadi menjadi latar belakang atau penyebab dari kerugian sebesar itu.
Baca Juga: Pertamina Donasikan Ratusan Gadget untuk Pendidikan Kota Balikpapan
“Pandemi Covid-19 membawa dampak sangat signifikan bagi Pertamina, dengan penurunan demand, depresiasi repiah, dan juga crude prie yang berfluktuasi sangat tajam, membuat keuangan kita sangat terdampak,” ungkapnya menjelaskan.
Ketika dijabarkan memang Indonesia memberlakukan PSBB yang menyebabkan perjalanan masyarakat menjadi sangat berkurang.
Hal ini pun menjadi tujuan pemerintah untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah sehingga meminimalisir penyebaran virus.
Baca Juga: Najwa Shihab Ingin Calonkan Diri Jadi Presiden, Ahok: Arab Bisa Dong
Fajriyah pun menyatakan bahwa penurunan konsumsi BBM secara nasional terjadi hingga Juni 2020 yang lalu, turun 13 persen dibandingkan dengan semester I tahun 2019.
Bahkan, pada masa PSBB di berbagai kota besar terjadi penurunan demand hingga 50 bahkan 60 persen.
Meski demikian, pihaknya menyatakan bahwa Pertamina masih optimis adanya pergerakan yang positif hingga akhir tahun nanti.
“Mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat,” ungkapnya positif.
Baca Juga: Pertamina MOR II Kejar Target Pembangunan BBM Satu Harga