Hoax kebanyakan disebar di media social, khusunya pada saat akan ada hal umum yang akan di-launching, misal saat akan ada pemilihan kepala daerah, ada desas-desus kebijakan pemerintah.
Hoax akan memberi opini lain, dikemas, dan disebar dan baru bersifat opini.
“Berita hoax juga punya data, tapi bahasanya dimainkan, namanya kan punya tujuan buruk,” pukasnya.
Selama pandemi corona berita hoax lebih bertujuan kepada membuat orang cemas membacanya, ataupun kearah ekonomi.
Baca Juga: Pj Walikota Makassar Pastikan Informasi Sanksi Tilang bagi Warga Tidak Pakai Masker Hoax
“Misal untuk meningkatkan penjualan jeruk nipis sebagai obat anti corona, padahal belum teruji kebenarannya, “ katanya.
Untuk membuat hoax tidak memerlukan waktu yang lama, cukup mengumpulkan jurnal kemudian dipikirkan bagaimana cara membelokkan informasi.
Untuk mendeteksi informasi hoax atau bukan salah satu cara yang bisa dilakukan, yaitu dngan mengetikkan di mesin pencari google dengan keyword 'berita hoax hari ini', maka akan tampil berita hoax yang ada.
Baca Juga: Warga Tolak SWAB, Wali Kota Banjarmasin: Mungkin Termakan Hoax