Palembang, Sonora.ID - Saat ini penyebaran informasi atau berita bohong (hoax) makin marak.
Survey Mastel 2017 mengungkapkan bahwa masyarakat menerima hoax setiap hari lebih dari satu kali.
Dalam acara IT Corner (25/8/2020) di Sonora, Dosen Teknik Informatika Unika Musi Charitas, Latius Hermawan, ST, M.Kom mengatakan bahwa berita hoax tidak diketahui siapa pengirimnya, informasi tersebut tidak bisa dipercaya atau bohong dan akan membuat emosi yang membacanya akan meluap luap.
Baca Juga: Terlihat Ada Rudal Sebelum Ledakan di Beirut, Hoax Atau Fakta?
“Berita hoax cepat mengundang emosi, netizen setiap ada informasi harus mengetahui referensinya, siapa yang berbicara? Terpercaya atau tidak, jangan sampai kita jadi korban kemudian kita sebarkan ke yang lain,” ujarnya.
Ia menambahkan tujuan orang membuat hoax bermacam–macam, bisa karena kebencian terhadap seseorang, persaingan bisnis, dan politik.
“Semua orang bisa membuat hoax, kata–kaatanya harus membuat orang tertarik membaca, rapi, dan enak dilihat. Sasaran hoax adalah orang–orang yang kepo, hobi membaca, tapi tidak disertai keingintahuan benar atau tidak berita tersebut. Boleh-boleh saja hobi membaca, tapi harus tahu referensinya valid atau tidak,” imbuhnya.
Baca Juga: Ernest Prakasa: Hoax Masa Ada 46.977 Yang Sembuh, Mana Buktinya...
Hoax kebanyakan disebar di media social, khusunya pada saat akan ada hal umum yang akan di-launching, misal saat akan ada pemilihan kepala daerah, ada desas-desus kebijakan pemerintah.
Hoax akan memberi opini lain, dikemas, dan disebar dan baru bersifat opini.
“Berita hoax juga punya data, tapi bahasanya dimainkan, namanya kan punya tujuan buruk,” pukasnya.
Selama pandemi corona berita hoax lebih bertujuan kepada membuat orang cemas membacanya, ataupun kearah ekonomi.
Baca Juga: Pj Walikota Makassar Pastikan Informasi Sanksi Tilang bagi Warga Tidak Pakai Masker Hoax
“Misal untuk meningkatkan penjualan jeruk nipis sebagai obat anti corona, padahal belum teruji kebenarannya, “ katanya.
Untuk membuat hoax tidak memerlukan waktu yang lama, cukup mengumpulkan jurnal kemudian dipikirkan bagaimana cara membelokkan informasi.
Untuk mendeteksi informasi hoax atau bukan salah satu cara yang bisa dilakukan, yaitu dngan mengetikkan di mesin pencari google dengan keyword 'berita hoax hari ini', maka akan tampil berita hoax yang ada.
Baca Juga: Warga Tolak SWAB, Wali Kota Banjarmasin: Mungkin Termakan Hoax