Makassar, Sonora.ID - Pemerintah Kota Makassar berencana menggencarkan pemeriksaan swab untuk mencegah penularan virus corona.
Ketua Satgas Penegakan Disiplin Covid 19 Kota Makassar, M Sabri mengatakan pemeriksaan difokuskan kepada mereka yang kontak erat pasien terkonfirmasi positif.
Termasuk, di 6 kecamatan yang masih menjadi episentrum tertinggi penularan di kota setempat. Diantaranya Rappocini, Biringkanaya, Panakukkang, Tamalate, Manggala, dan Tamalanrea.
Baca Juga: 40 Peserta Swab Masif yang Positif Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri
"Yang menjadi perhatian kita, ketika sudah ada satu RT RW yang ternyata di sana masih menjadi episentrum, maka kita akan kerahkan gerakan massif swab. Langsung swab. Bukan lagi rapid," ujar Sabri di Posko Induk Covid-19 Makassar, Senin (24/8/2020).
Sabri mengungkapkan berbeda dengan sebelumnya, pemeriksaan massal kali ini berupa tes swab dan bukan lagi rapid test.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui lebih cepat masyarakat yang kemungkinan terpapar covid. Agar tim gugus segera melakukan tindakan sebelum menyebar lebih luas lagi.
"Apa yang menjadi program kadis kesehatan, RT, kelurahan yang memang menjadi episentrum, yang masih tertinggi sekarang akan dilaksanakan swab massif," sambung Asisten I Pemkot Makassar itu.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Bitung Gelar Swab Massal di Pulau Lembeh
Selain itu, tim dari masing masing kecamatan terus bergerak melakukan pendisipilinan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker, cuci tangan, dan patuhi jaga jarak.
"Kita tetap massif melakukan penegakan protokol kesehatan terutama bagi satgas di kecamatan," sebutnya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Epidemiologi Covid-19 Makassar dari Universitas Hasanuddin, Ansariadi mengklaim kasus penularan virus corona semakin melandai.
Baca Juga: Hasil Sudah Keluar, Semua Spesimen Swab Masif di DPRD Kalsel Negatif
"Data sepekan terakhir ini mengalami penurunan. Sebelumnya biasanya kita dapat pasien 100-120 per hari, sekarang sudah mengalami penurunan, pasien didapat antara 35-40 kasus per hari," sebut Ansariadi.
Dia mengatakan penurunan itu diperkirakan dua pertiga dari bulan Juni. Hal itu, tidak lepas dari intervensi yang dilakukan pada pertengah Juli hingga mengacu pada Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 36 tentang Percepatan Pengendalian Covid-19.
Menurut dia, kecenderungan penurunan kasus pekan ini bila dibandingkan pekan kemarin terlihat cukup signifikan, dari 35-60 kasus per hari, kini 35-40 kasus per hari.
Ia berharap, pekan depan kasus penularan Covid-19 terus menurun hingga bisa lepas dari pandemi.
Baca Juga: Persentase Peserta Uji Swab Massal di Banjarmasin Lampaui Perkiraan
Ia menjelaskan, walaupun dalam laporan harian terjadi penambahan hingga 70-an kasus per hari, namun itu bukan hasil spesimen swab hari ini, tapi dari akumulasi beberapa hari lalu, dan baru dilansir hasilnya, sehingga terlihat bertambah banyak. Namun demikian, pihaknya optimistis pandemi ini segera berakhir.
Mengenai reproduction number (Ro) atau angka reproduksi dalam pandemi, sebut dia, sudah dibawah 1, antara 0,93 sampai 0,80 atau sudah mulai terkendali. Hanya saja, angka tersebut masih bisa naik maupun turun tergantung dari penanganannya.
Terkait dengan kasus penurunan karena pengurangan spesimen, kata dia, itu tidak berpengaruh besar. Sebab, boleh jadi pertama jumlah kasus berkurang, kontak eratnya berkurang, yang dulunya 100 kasus, kontak eratnya mungkin sekitar kalau 20-an.
Baca Juga: Bawaslu Makassar Waspadai Politik Uang di Tengah Pandemi Covid 19
"Sekarang kasusnya berkurang, mungkin kontak eratnya berkurang, mungkin tidak selalu begitu. Bila kontak erat berkurang jumlah spesimen yang diperiksa tentu berkurang, tetapi kalau saya dengar positif masih sekitar 30 persen," ujarnya.
Artinya, lanjut Ansariadi, dari semua yang diperiksa masih kurang lebih dari sepertiga di antaranya positif itu.
Sebetulnya, kata dia, jangan dikurangi jumlah spesimennya, tetapi harus tetap ditambah, ditingkatan pencairan di antara semua yang suspek, baik itu secara pasif di rumah sakit, atau di komunitas, begitu ada yang gejalanya mirip Covid, segera di-swab.
Baca Juga: Pengelola Pasar Turun Langsung, Sosialisasi Cegah Kebakaran di Makassar