Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah sempat dihentikan sementara pengerjaan di malam hari karena dikeluhkan warga, pembangunan gedung dua milik Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Banjarmasin yang berlokasi di Jl. Simpang Tirta Dharma rupanya kembali menuai protes.
Tepat pada Selasa (25/08) malam lalu, warga yang bermukim di Palm View Residence kembali diresahkan dengan suara bising asal proyek yang berlangsung hingga larut malam.
Sebelumnya, kondisi ini juga pernah dikeluhkan warga. Bahkan penanaman tiang pancang yang dikerjakan sampai malam hari kala itu, mengakibatkan lima buah rumah dinding warga retak.
Baca Juga: Bantu Kembangkan UMKM, IMA Datangkan Trainer Google School Indonesia
Seperti halnya yang dituturkan Nadia Indriana, warga blok B7 yang merasa sangat terganggu dengan aktivitas proyek tadi malam.
Meski tidak ada lagi hentakan, namun suara bising yang dihasilkan tetap saja membuat warga sekitar terganggu.
"Biasanya sampai jam 11 malam. Tapi tadi malam (25/08) aktivitas proyek berlangsung sampai jam 1 malam. Kasian anak-anak terganggu jam istirahatnya," keluh Nadia.
Ia mengaku sebenarnya tidak mempermasalahkan adanya proyek tersebut. Namun alangkah baiknya, aktivitasnya dilakukan pada siang hari.
Baca Juga: Resmi Kantongi Dukungan PSI, Ibnu Sina Nantikan Sambutan PDIP
"Jika seandainya ingin lembur kami tidak masalah juga. Asalkan pengerjaannya yang tidak menimbulkan bunyi atau getaran yang mengganggu kami," tandasnya.
Terpisah, Agus Suyatno, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa proyek pembangunan gedung dua memang harus dikebut untuk mengejar target penyelesaiannya.
"Yang kami sampaikan sebelumnya hanya untuk penanaman tiang pancang yang tidak lagi dikerjakan malam hari. Sekarang sudah selesai," ungkapnya.
Ia mengklaim, saat ini pihak kontraktor sedang mengerjakan pengecoran dan pembengkokan besi, sehingga tidak ada kebisingan.
Baca Juga: Status Sosial Menurun, 4 ribu Penerima BST Dialihkan Ke BPNT
"Orang nyangkul gali lobang di mana bisingnya? Sekiranya masyarakat tidak usah lebay. Kalau kemarin okelah kami sudah minta maaf," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, proyek gedung dua milik Bakeuda senilai Rp 5,5 M itu menimbulkan retakan sejumlah bangunan rumah warga di Palm View Residence, yang tepat berada di samping lokasi.
Setidaknya tercatat ada 5 buah rumah warga yang dindingnya mengalami retak rambut, akibat getaran yang dihasilkan dari penanaman tiang pancang.
Atas kejadian ini, PT. Pelita Andika Ambar Lestari selaku pihak kontraktor berjanji akan bertanggung jawab atas kerusakan rumah warga dan akan diperbaiki dalam dua minggu ke depan.
Baca Juga: Lajur Sepeda Berpagar Pengaman Diklaim Satu-Satunya di Indonesia