Wisata Gunung Bromo Mulai Dibuka Hari Ini, Gubernur Khofifah: Terapkan Sistem Kuota

28 Agustus 2020 11:30 WIB
Gubernur Khofifah saat di Bromo
Gubernur Khofifah saat di Bromo ( Sonora/Budi Santoso)

Surabaya, Sonora.ID - Reaktivasi kawasan wisata alam Bromo - Tengger - Semeru  secara bertahap mulai dibuka hari ini, Jumat (28/08/2020).

Pembukaan kembali kawasan wisata ini setelah  melalui diskusi virtual dengan pemerintah pusat  beberapa sampai adanya rekomendasi dan kesepakatan  empat kepala daerah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan serta  Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dalam pembukaan kembali wisata di TN-BTS ini sementara hanya untuk kawasan Gunung Bromo. Sedangkan untuk Gunung Semeru masih belum dibuka kembali.

Baca Juga: Sisa Waktu Enam Bulan, Proyek Jembatan Pulau Bromo Terus Digenjot

“Wisata Gunung Bromo dibuka mulai hari ini. Pada prinsipnya reaktivasi kembali kawasan wisata alam Gunung Bromo ini berdasarkan rekomendasi empat kepala daerah serta Balai Besar TNBTS  yang sepakat untuk membuka kembali destinasi pariwisatanya dengan mempertimbangan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jika salah satu tidak setuju maka tidak bisa dilaksanakan. Oleh karena itu tanggung jawab menjaga kapasitas wisatawan serta protokol kesehatan harus di monitor oleh semua pihak baik empat pemkab maupun TN- BTS,” kata Khofifah, Jumat (28/08/2020), di Gedung Negara Grahadi.

Reaktivitasi wisata alam Gunung Bromo ini dilakukan bertahap dengan menerapkan sistem kuota pada wisatawan yang berkunjung. Kontrol kuota jumlah wisatawan ini dilakukan melalui sistem pembelian tiket wisata secara online.

Tiket online bisa diperoleh pengunjung dengan memesan di situs bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Hanya wisatawan yang sudah melakukan booking online dan mendapatkan tiket yang bisa berkunjung ke kawasan wisata Gunung Bromo.

Baca Juga: Sekitar 200 Destinasi Wisata di Jawa Tengah Telah Dibuka Kembali

“Saya beberapa hari ini juga sudah berkoordinasi dengan tokoh tetua Suku Tengger bahwa akan ada check poin di titik-titik masuk kawasan Gunung Bromo. Misalnya di Ngadisari kalau via Probolinggo , akan ada tim yang mengecek  wisatawan, misalnya akan menginap dimana, di home stay atau di hotel mana, lalu akan ada tim yang monitor agar semua terjaga dengan baik” ujar Khofifah.

Lebih lanjut, reaktivasi wisata alam Gunung Bromo ini menerapkan sejumlah SOP kunjungan wisata yang telah bersama-sama disusun oleh Balai Besar TN-BTS dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru.

Selain booking online, wisatawan yang ingin menikmati wisata alam TN-BTS juga dibatasi usia, yaitu lebih dari 14 tahun dan maksimal 60 tahun.

Baca Juga: Penjara Tua Peninggalan Portugis, Situs Wisata Sejarah di Minahasa Utara

Selama ada di kawasan wisata, wisatawan juga diwajibkan menggunakan perangkat protokol kesehatan seperti masker, diwajibkan menggunakan sarung tangan selama berada di kawasan wisata, dicek suhu badannya, dan diwajibkan menjaga jarak serta tidak berkerumun.

Pembatasan kuota wisatawan juga diterapkan di setiap site yang diizinkan untuk direaktivasi. Seperti site bukit cinta hanya 28 orang per hari, site Penanjakan hanya 178 orang per hari, site bukit Kedaluh hanya 86 orang per hari, site Savana Teletubies hanya 347 orang per hari, dan site Mentigen hanya 100 orang per hari.

Sedangkan untuk kawah Bromo masih dilarang untuk dikunjungi. Hal tersebut berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) PGA Cemoro Lawang.

Baca Juga: Pemda Sulut Minta Pengelola Taman Nasional Bunaken Membuka Kembali Situs Wisata

Dalam rekomendasi itu dituliskan bahwa dilarang mengunjungi Kawah Bromo dengan batas radius aman 1 kilometer dari kawah Bromo.

Demi penerapan protokol kesehatan di kawasan Wisata Gunung Bromo, Gubernur  telah mengirimkan ribuan masker bagi pengelola wisata, masyarakat suku Tengger, dan juga masyarakat yang mengelola wisata di kawasan Bromo.

Selain masker, yang dititipkan juga adalah vitamin dan hand sanitizers. Gubernur ingin protokol kesehatan tetap ketat diberlakukan dalam reaktivasi kawasan wisata Bromo.

Baca Juga: Diresmikan Bupati Kotabaru, Gua Lowo Jadi Destinasi Wisata Baru

“Kami pesan kalau misal jumlah masker di sana sudah mulai menipis maka segera kontak Satgas Covid-19 agar langsung kita kirimkan,” tegas Khofifah.

Melalui reaktivtasi bertahap, bertingkat dan berlanjut untuk sektor pariwisata khususnya Gunung Bromo ini, perekonomian Provinsi Jawa Timur diharapkan bisa secara bertahap  terdongkrak.

Baca Juga: Lolos Dari Pemangkasan Anggaran, Proyek Jembatan Pulau Bromo Tetap Jalan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm