"Tentunya, hal tersebut membutuhkan manajemen rekayasa lalu lintas untuk pengalihan kendaraan di jalan tol," kata Rudi.
"Ada tiga titik lokasi pengalihan, yang pertama di Cililitan, kemudian juga di Cawang untuk yang dari dalam kota ke Tanjung Priuk, dan di selatan, nanti diarahkan untuk melalui dalam kota atau JORR," imbuh Rudi.
Usulan ini masih merupakan konsep dan masih menunggu hasil kajian bersama dengan BPTJ, maupun Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Badan Usaha Jalan Tol.
Baca Juga: Pengguna Sepeda Meningkat, Pemprov DKI Jakarta Usulkan Jalur Sepeda di Tol Dalam Kota
"Untuk keselamatan para pesepeda, setiap on dan off lane pintu tol yang akan masuk dari mulai Cawang sampai dengan Sunter Podomoro, akan dilakukan penutupan oleh petugas, dan juga akan ditempatkan mobil-mobil BMS dan juga ada ambulance dan ada toilet umum," kata Rudi.
Rudi menjelaskan, alasan penggunaan ruas jalan tol Cawang ke Tanjung Priuk yang merupakan fly over ini karena sepeda road bike yang berkarakteristik kecepatan tinggi, dan jaraknya tidak terlalu panjang sekitar 12 km. Serta masih terdapat alternatif jalan yang bisa digunakan untuk pengalihan volume lalu lintas.
Baca Juga: Komunitas Sepeda dan Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Buku Panduan Pesepeda
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak Kementerian PUPR, dan juga Direktorat Jenderal Bina Marga, dan pihak BPTJ.