Pemprov Jatim pun segera mengupayakan ekspansi bed Isolasi dan meningkatkan jumlah RS Rujukan.
Per hari ini, berdasarkan data dari Kemenkes RI dan RS Online, Bed Isolasi Jawa Timur telah mencapai 7.551 buah dengan 127 RS Rujukan COVID-19.
Angka ini jauh melebihi Jakarta yang tercatat 4.955, Jabar 4.945, dan bahkan hampir dua kali lipat dari Jateng yakni 3.860. Artinya, Jawa Timur sudah all out untuk menyediakan ruang perawatan bagi penderita COVID-19.
Baca Juga: Positif Covid-19, Plt Bupati Sidoarjo Meninggal Dunia, Gubernur Jatim Langsung Tunjuk Plh
“Alhamdulillah, upaya Jatim dalam menyediakan perawatan kini membuahkan hasil. Bed Occupancy Rate (BOR) yang dulunya di bulan Juli mencapai lebih dari 80%, bahkan dulu ada beberapa rumah sakit yang isolasinya penuh dengan BOR 100%, kini berhasil turun menjadi 44,8%,” ungkapnya.
Gubernur menuturkan, turunnya angka tersebut, juga berkat tingginya angka kesembuhan Jawa Timur yang saat ini secara prosentatif tertinggi di Pulau Jawa, yakni 78,85%. Sehingga, saat ini pasien positif COVID-19 yang aktif di Jawa Timur hanya tersisa 14.13%.
Ia juga menanggapi beberapa analisis pakar terkait kematian di Jawa Timur. Dari pertemuan Ekspos hasil Survey penanganan COVID-19 pada Rabu (12/08) lalu, disebutkan bahwa salah satu faktor yang mengakibatkan angka kematian di Jawa Timur bertambah adalah keterlambatan pasien positif untuk berangkat ke Rumah Sakit.
Baca Juga: BI Ingatkan Pemesan UPK 75, Harus Datang Sesuai Pilihan Waktu