Dijelaskan, terlambatnya penanganan pasien positif dipengaruhi oleh fenomena happy hypoxia.
Dalam kondisi ini, seseorang tidak menyadari jika kadar oksigen di dalam tubuhnya menurun karena dirinya tidak mengalami gejala apapun.
Untuk itu, Gubernur menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir meminta perawatan jika telah terkonfirmasi positif Covid-19 karena perlu ada pengawasan ekstra bagi setiap pasien.
“Saya sampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu menunda ke Rumah Sakit. RS Darurat Lapangan Indrapura selama ini cukup berhasil mencegah terjadinya happy hypoxia dengan monitoring saturasi oksigen yang ketat, bahkan sehari bisa di monitor 3-4x,” tutur Khofifah.
Baca Juga: Edisi HUT Kemerdekaan, BI Perwakilan Jatim Beri Souvenir Uang Baru Rp 75 Ribu ke Gubernur
Bahkan, dirinya juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa tingkat kematian di RS Darurat Lapangan hingga hari ini adalah 0% dengan 1.410 orang yang dirawat disana telah sembuh.
Fakta terkait Happy Hypoxia itu juga didukung oleh pernyataan dr. Joni Wahyuhadi, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19.
Dirinya menyampaikan bahwa cukup sering terjadi fenomena happy hypoxia yang terjadi di Jawa Timur.
“Pasien kelihatannya sehat-sehat saja tapi kadar oksigennya ternyata sebenarnya turun dibawah 80%. Akhirnya baru berangkat ke Rumah Sakit ketika kondisinya sudah memburuk,” jelas dr. Joni yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Baca Juga: Peringati Detik-Detik Proklamasi, Gubernur Jawa Timur Ajak Masyarakat Hentikan Aktivitas 3 Menit