Selanjutnya Evani menjelaskan juga mengenai coffee aroma yang dibagi menjadi tiga bagian atau karakter.
Enzymatic
"Yang pertama itu adalah enzymatic, dimana artinya kopi ini masih memiliki bawaan karakter rasa dan aroma dari bijinya sendiri." Ujar Evani.
Enzymatic ini biasanya memiliki aroma seperti flowery, fruity, dan herby.
Contohnya kopi Sumatera yang memiliki ciri khas spices atau rempah-rempah seperti cinnamon, jagung dan lain-lain, berbeda dengan kopi Toraja yang memiliki ciri khas aroma flowery, ada jasmine, orange, dan lain-lain.
Baca Juga: Sensasi Ngopi di Hutan, Kebun Raya Purwodadi Ajak Pemuda Lokal Buat Kedai Kopi
Sugar browning
"Sugar browning adalah aroma yang muncul ketika kita melakukan proses roasting," terang Evani.
Biasanya aroma yang muncul saat proses roasting ini seperti wangi kacang-kacangan, hazelnut, cokelat, karamel.
Dry distilation
Yang ketiga adalah dry distilation, ini adalah aroma buruk, seperti aroma gosong atau cacat seperti bau bensin.
Baca Juga: Unik, Inilah 6 Cara Minum Kopi yang 'Nyeleneh' di Indonesia
Hal ini bisa muncul karena dari biji kopi itu sendiri atau ada kesalahan dalam proses roasting atau proses penyimpanannya.
Evani menjelaskan, aroma kopi ini muncul akibat dari proses pasca panen. Dimana proses pasca panen ini adalah yang dilalui kopi setelah kopi dipetik.
Khusus specialty coffee ini, proses pemetikan kopi harus dilakukan menggunakan tangan dengan dipilih satu persatu. Maka tidak heran jika harga specialty coffee ini sedikit lebih mahal daripada kopi yang lainnya.